Bupati DompuH Syaifurrahman Salman SE bersama istri saat berziarah ke makam Sultan Dompu. |
Dompu, TIMUR- Upacara Hari jadi Kabupaten Dompu 195 yang dipusatkan lapangan Pandopo Minggu (11/4) kemarin berlangsung hidmat, selain sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Dompu, acara tersebut juga dihadiri penjabat di lingkup Pemerintah Provinsi NTB, pimpinan dan anggota DPRD Dompu serta anggota Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida).
Dalam sambutannnya H Syaifurrahman Salman SE, menyampaikan penghargaan yang tulus pada semua pihak yang telah berkomitmen serta berpartisipasi membangun daerah bumi nggahi Rawi pahu berdiri sejajar dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Dompu yang sehat, pintar dan religius, merupakan salah satu komitmen bersama untuk pembangunan Dompu, daerah Dompu ujar dia jika dilihat dari sejarahnya memiliki keunikan tersendiri berbeda dengan daerah lainnya yang berada di pulau Sumbawa.
Menurut cacatan sejarah yang ditulis oleh sejumlah pakar, Dompu diperkirakan lahir bersamaan dengan kerajaan Dompu yang diperkirakan tahun 1197 M, dan Dana Dompu di perintahkn secara turun temurun, dari raja pertama Indra Komala (Dewa batara Dompu) atau Sangkula hingga Raja atau Sultan terakhir yakni Sultan Muhammad Tajul Arifin Siradjuddin atau raja Dompu ke 29.
Berdasarkan undang undang 44 tahun 1950, kerajaan merubah status jadi daerah swapraja, selanjutnya berubah menjadi Kabupaten dengan kepala daerah Muhammad Tajul Arifin Sirajudin, mulai terhitung tanggal 1 Desember 1958 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, Nomor UP.7/14/35 tanggal 2 Oktober 1958.
Syaifurrahman Salaman, SE mengatakan hari ulang tahun sedapat mungkin dijadikan sebagai momentum evaluasi terhadap hal-hal yang telah mampu di perbuat, menilai kekurangan yang masih terjadi, serta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. “Dan juga memanfaatkan sebagai bekal dalam membuat perhitungan dan perencanaan untuk menghadapi paradigma baru kinerja pemerintah dan pembangunan yang menuntut kinerja individu dan kelembagaan yang semakin sempurna,” paparnya.
Selain kemajuan yang telah dicapai, tidak sedikit pula hal hal yang membutuhkan perhatian dan kerja keras semua pihak, guna mewujudkan tatanan yang lebih baik menuju masyarakat Dompu sehat, pintar, makmur dan religius sesuai dengan falsafah Nggahi Rawi Pahu.
Momentum hari jadi Dompu Bupati mengajak meningkatkan pendidikan gratis dan kesehatan gratis menuju masyarakat Dompu, sehat, pintar, makmur dan reliGius.
Berkaitan dengan persoalan politik, Dompu saat ini tengah menyiapkan pemilihan umum kepala daerah secara langsung, mau tidak mau hal itu pasti akan sedikit berpotensi menimbulkan akses yang mengusik ketentraman dan kedamaian masyarakat. “Saya mengimbau, mari kita bersama sama dengan niat yang tulus ikhlas untuk bersama sama menjaga dan mengamankan Bumi Dompu agar tetap kondusif dan saya berharap terus menerus untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan daerah kita,” ujarnya.(K.01)
Dalam sambutannnya H Syaifurrahman Salman SE, menyampaikan penghargaan yang tulus pada semua pihak yang telah berkomitmen serta berpartisipasi membangun daerah bumi nggahi Rawi pahu berdiri sejajar dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Dompu yang sehat, pintar dan religius, merupakan salah satu komitmen bersama untuk pembangunan Dompu, daerah Dompu ujar dia jika dilihat dari sejarahnya memiliki keunikan tersendiri berbeda dengan daerah lainnya yang berada di pulau Sumbawa.
Menurut cacatan sejarah yang ditulis oleh sejumlah pakar, Dompu diperkirakan lahir bersamaan dengan kerajaan Dompu yang diperkirakan tahun 1197 M, dan Dana Dompu di perintahkn secara turun temurun, dari raja pertama Indra Komala (Dewa batara Dompu) atau Sangkula hingga Raja atau Sultan terakhir yakni Sultan Muhammad Tajul Arifin Siradjuddin atau raja Dompu ke 29.
Berdasarkan undang undang 44 tahun 1950, kerajaan merubah status jadi daerah swapraja, selanjutnya berubah menjadi Kabupaten dengan kepala daerah Muhammad Tajul Arifin Sirajudin, mulai terhitung tanggal 1 Desember 1958 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, Nomor UP.7/14/35 tanggal 2 Oktober 1958.
Syaifurrahman Salaman, SE mengatakan hari ulang tahun sedapat mungkin dijadikan sebagai momentum evaluasi terhadap hal-hal yang telah mampu di perbuat, menilai kekurangan yang masih terjadi, serta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. “Dan juga memanfaatkan sebagai bekal dalam membuat perhitungan dan perencanaan untuk menghadapi paradigma baru kinerja pemerintah dan pembangunan yang menuntut kinerja individu dan kelembagaan yang semakin sempurna,” paparnya.
Selain kemajuan yang telah dicapai, tidak sedikit pula hal hal yang membutuhkan perhatian dan kerja keras semua pihak, guna mewujudkan tatanan yang lebih baik menuju masyarakat Dompu sehat, pintar, makmur dan religius sesuai dengan falsafah Nggahi Rawi Pahu.
Momentum hari jadi Dompu Bupati mengajak meningkatkan pendidikan gratis dan kesehatan gratis menuju masyarakat Dompu, sehat, pintar, makmur dan reliGius.
Berkaitan dengan persoalan politik, Dompu saat ini tengah menyiapkan pemilihan umum kepala daerah secara langsung, mau tidak mau hal itu pasti akan sedikit berpotensi menimbulkan akses yang mengusik ketentraman dan kedamaian masyarakat. “Saya mengimbau, mari kita bersama sama dengan niat yang tulus ikhlas untuk bersama sama menjaga dan mengamankan Bumi Dompu agar tetap kondusif dan saya berharap terus menerus untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan daerah kita,” ujarnya.(K.01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar