Selasa, 13 April 2010

Kuburan Bocah Dirusak, Diduga Pelaku Penganut Ilmu Hitam

KOTA BIMA,TIMUR-Kuburan almarhumah Dini Dimiaty Meintari (12 Tahun) di kompleks pemakaman umum Lingkungan Oimbo Kelurahan Kumbe, Jumat (09/04) dirusak orang tak dikenal. Diduga pembongkaran itu berkaitan dengan orang yang mempelajari  ilmu hitam.  Akibatnya keluarga almarhumah Dini resah.
Pantauan Koran ini, kondisi nisan yang bertuliskan nama almarhumah sudah berubah arah, yang pada awalnya menghadap utara, saat ini menghadap ke selatan, keanehan lain juga terlihat pada gundukan tanah kuburan, di situ nampak jelas tapak kaki ukuran orang dewasa.
Ibu almarhum, Nurmi (45) menceritakan Jumat (9/04) pagi sekitar pukul 6.00 Wita, seperti biasa ibunda Dini berziarah ke makam anaknya itu dilakukannya semenjak Dini meninggal dunia Minggu 6 Mei 2010. Kaget bercampur bingung Nurmi ketika melihat kondisi kuburan yang tidak seperti hari-hari sebelumnya. Keganjilan terlihat pada nisan yang berubah arah, munculnya telapak kaki orang dewasa di gundukan tanah kuburan.
Nurmi dan keluarganya kaget, karena hingga saat ini belum mengetahui persis motif dibalik pembongkaran kuburan anak tersebut, yang mereka tahu orang yang tak bertanggungjawab telah merusak kuburan anaknya tersebut.
Sementara menurut ayah Dini, M Tayeb Adi,  belum diketahui persis motif pembongkaran kuburan anaknya itu, jika memang pembongkaran kuburan anaknya itu dilakukan oleh orang untuk mempelajari ilmu hitam, Tayeb dan keluarganya mengutuk mereka. Untuk itu ia berharap pada pelaku agar cepatlah bertobat dan memohon maaf secara baik-baik pada pihak keluarga almarhum. “Datang saja baik-baik dan meminta maaf, Saya tidak akan menuntutnya,” katanya.      
Kepala Urusan Reserse dan Kriminal (Kaur) Reskrim Polresta Bima, Aiptu Nurdin, mengatakan dari hasil olah TKP telah disimpulkan kuburan tersebut memang benar terdapat kejanggalan, namun Nurdin tidak bisa memastikan apakah kuburan tersebut telah berhasil dibongkar oleh pelaku atau belum masih menjadi tandatanya.
Ia mengaku pihaknya hanya mendapati nisan yang telah berubah arah termasuk tapak kaki orang dewasa di atas tanah kuburan yang diduga adalah pelaku yang mencoba membongkar kuburan.
Namun Nurdin memastikan dalam peristiwa tersebut pihaknya tidak menemukan pelanggaran hukum, oleh karena itu polisi tidak bisa melanjutkan penanganan kasus perusakan kuburan Dini. Ia mengaku sebagai pelayan masyarakat tetap akan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan laporan masuk. “Bentuk pelayanan yang dilakukan adalah melihat TKP, mendokumentasikan dan mengidentifikasi.” ujarnya.
Namun menurutnya tidak semua kejadian pada TKP akan menjadi masalah yang berkaitan langsung dengan pelanggaran hukum. Termasuk pada kejadian perusakan kuburan itu, pihaknya tidak menemukan pelanggaran hukum. (Tim.05)

Tidak ada komentar: