KOTA BIMA,TIMUR- Laju pembangunan infrastruktur Kota Bima nampaknya semakin digenjot, berbagai fasilitas bakal dibangun untuk menunjang pelayanan. Tahun 2010 ini rencana pembangunan empat kantor lurah segera akan terealisasi menyusul sejumlah bangunan kantor Lurah yang telah lebih dulu dibangun. Empat kantor lurah itu adalah kantor lurah Rabadompu Timur, Melayu, Mande dan kantor lurah Pane.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tatapem) Setda Kota Bima, Abdul Haris SH, Senin (05/04) mengungkapkan, pembangunan kantor lurah tersebut direncanakan menelan biaya sebesar Rp.750 Juta setiap kantor, sedangkan rehab berat satu kantor camat menelan anggaran sebesar Rp. 1,5 Milyar. sumber dananya ujar dia dari APBD Kota Bima dan dari dana hibah (DPDF, red).
Haris menjelaskan, pembangunan akan dilakukan bertahap, karena biaya yang yang terbatas dan yang paling penting adalah tergantung sungguh dari kesiapan kelurahan itu sendiri tentang lokasi pembangunan kantor,
“Yang didahulukan pembangunan kantor lurahnya tentu yang mempunyai lokasi. Sementara untuk kelurahan yang belum memiliki kantor lurah ( masih menyewa,red) akan dilakukan pembebasan tanah terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan proses perencanaan,” ujarnya di kantor Tatapem Senin.
Setelah dibangun empat kantor lurah tersebut pada tahun ini, maka sudah ada 19 kantor lurah yang terbangun, dengan rincian 13 kantor lurah sudah terbangun, dua kantor lurah dalam tahap pengerjaan dan empat kantor lurah sebentar lagi akan dibangun. Tinggal 19 kantor lurah lagi yang belum terbangun dan menjadi perencanaan lebih lanjut.
Kendala yang dihadapi kata Haris, masalah pembebasan tanah, penentuan lokasi yang strategis serta anggaran. “Untuk pembebasan tanah saja butuh dana yang banyak, belum lagi lokasi yang seyogyanya dapat dijangkau oleh masyarakat setempat. Artinya penentuan lokasi pembangunan kantor lurah tentu harus dicarikan lokasi yang strategis sehingga masyarakat dapat dengan mudah menjangkau kantor,” jelasnya. (Tim 05)
Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tatapem) Setda Kota Bima, Abdul Haris SH, Senin (05/04) mengungkapkan, pembangunan kantor lurah tersebut direncanakan menelan biaya sebesar Rp.750 Juta setiap kantor, sedangkan rehab berat satu kantor camat menelan anggaran sebesar Rp. 1,5 Milyar. sumber dananya ujar dia dari APBD Kota Bima dan dari dana hibah (DPDF, red).
Haris menjelaskan, pembangunan akan dilakukan bertahap, karena biaya yang yang terbatas dan yang paling penting adalah tergantung sungguh dari kesiapan kelurahan itu sendiri tentang lokasi pembangunan kantor,
“Yang didahulukan pembangunan kantor lurahnya tentu yang mempunyai lokasi. Sementara untuk kelurahan yang belum memiliki kantor lurah ( masih menyewa,red) akan dilakukan pembebasan tanah terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan proses perencanaan,” ujarnya di kantor Tatapem Senin.
Setelah dibangun empat kantor lurah tersebut pada tahun ini, maka sudah ada 19 kantor lurah yang terbangun, dengan rincian 13 kantor lurah sudah terbangun, dua kantor lurah dalam tahap pengerjaan dan empat kantor lurah sebentar lagi akan dibangun. Tinggal 19 kantor lurah lagi yang belum terbangun dan menjadi perencanaan lebih lanjut.
Kendala yang dihadapi kata Haris, masalah pembebasan tanah, penentuan lokasi yang strategis serta anggaran. “Untuk pembebasan tanah saja butuh dana yang banyak, belum lagi lokasi yang seyogyanya dapat dijangkau oleh masyarakat setempat. Artinya penentuan lokasi pembangunan kantor lurah tentu harus dicarikan lokasi yang strategis sehingga masyarakat dapat dengan mudah menjangkau kantor,” jelasnya. (Tim 05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar