KOTA BIMA,TIMUR- Kasus korupsi pencucian uang yang terungkap di tubuh institusi perpajakan Indonesia oleh Gayus Tambunan ternyata tak menyurutkan animo wajib pajak di wilayah Kota Bima untuk membayar pajak.
Kepala Bagian (Kabag) Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Raba-Bima, Nuroji, mengungkapkan kesadaran masyarakat wajib pajak di Kota Bima pada Tahun 2010 semakin meningkat jika dibandingkan pada tahun 2009, hal itu dapat terlihast dari semakin banyaknya pelapor wajib pajak di kantor KPP Raba.
Kendati finalisasi hasil pungutan pajak yang baru akan terkumpul pada akhir bulan April, namun dapat diprediksi akan terjadi peningkatan yang signifikan persentase penerimaan pajak tahun 2010, yakni lebih besar jika dibandingkan tahun 2009 yang kisaran penerimaan pajaknya hanya 104 persen.
“Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan penerimaan pajak pada tahun 2010, kita tunggu pada akhir bulan April. Sementara yang bisa dilaporkan adalah dari laporan awal wajib pajak saja,” jelasnya.
Kesadaran masyarakat Kota Bima untuk memenuhi kewajiban membayar pajak ujarnya sudah semakin bagus, walaupun saat ini kasus korupsi menimpa Institusi perpajakan. “Masyarakat tidak terpengaruh oleh gejolak kasus korupsi dperpajakan, indikasinya terlihat dari wajib pajak yang melapor semakin banyak dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Dijelaskannya, alat ukur peningkatan dan penurunan penerimaan di bidang pajak, tergantung sungguh seberapa besar tingkat kenaikan anggaran daerah baik itu dari APBN, APBD dan penerimaan daerah lainnya. Jika anggaran daerah meningkat maka dengan sendirinya akan terjadi penigkatan penerimaan pajak.
Tahun 2009 bebernya, hasil laporan Surat Pajak Tahunan (SPT) terkumpul sebanyak 9549 SPT, diantaranya penerimaan pajak dari Badan Usaha sebanyak 682 SPT, dari orang usaha sebesar 684 SPT dan orang biasa 8.188 SPT. (Tim. 05)
Kepala Bagian (Kabag) Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Raba-Bima, Nuroji, mengungkapkan kesadaran masyarakat wajib pajak di Kota Bima pada Tahun 2010 semakin meningkat jika dibandingkan pada tahun 2009, hal itu dapat terlihast dari semakin banyaknya pelapor wajib pajak di kantor KPP Raba.
Kendati finalisasi hasil pungutan pajak yang baru akan terkumpul pada akhir bulan April, namun dapat diprediksi akan terjadi peningkatan yang signifikan persentase penerimaan pajak tahun 2010, yakni lebih besar jika dibandingkan tahun 2009 yang kisaran penerimaan pajaknya hanya 104 persen.
“Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan penerimaan pajak pada tahun 2010, kita tunggu pada akhir bulan April. Sementara yang bisa dilaporkan adalah dari laporan awal wajib pajak saja,” jelasnya.
Kesadaran masyarakat Kota Bima untuk memenuhi kewajiban membayar pajak ujarnya sudah semakin bagus, walaupun saat ini kasus korupsi menimpa Institusi perpajakan. “Masyarakat tidak terpengaruh oleh gejolak kasus korupsi dperpajakan, indikasinya terlihat dari wajib pajak yang melapor semakin banyak dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Dijelaskannya, alat ukur peningkatan dan penurunan penerimaan di bidang pajak, tergantung sungguh seberapa besar tingkat kenaikan anggaran daerah baik itu dari APBN, APBD dan penerimaan daerah lainnya. Jika anggaran daerah meningkat maka dengan sendirinya akan terjadi penigkatan penerimaan pajak.
Tahun 2009 bebernya, hasil laporan Surat Pajak Tahunan (SPT) terkumpul sebanyak 9549 SPT, diantaranya penerimaan pajak dari Badan Usaha sebanyak 682 SPT, dari orang usaha sebesar 684 SPT dan orang biasa 8.188 SPT. (Tim. 05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar