Senin, 29 Maret 2010

Pengawas Unram Temukan Tujuh Pelanggaran UN

Bima, TIMUR-
Pengawas Ujian Nasional (UN) Universitas Mataram (Unram) mengungkapkan tujuh pelanggaran prosedur tetap (protap) yang dilakukan oleh panitia UN SMA/MAN/SMK di Kota Bima, tujuh pelanggaran itu menurut koordinator pengawas UN Unram, Syamsudin SSi. MP dinilai tidak sesuai yang ditetapkan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) yang akhirnya mengarah pada ketidakjujuran pelaksanaan UN.
Ia memaparkan tujuh pelanggaran Protap UN yang terjadi di Kota Bima itu diantaranya, lembar soal ujian yang tidak diletakan pada siswa yang tak hadir, padahal menurutnya lembar soal harus tetap diletakan pada meja siswa, meski siswa tidak hadir, hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih LJUN peserta.
Kemudian diungkap juga pelanggaran lain, seperti, siswa pulang lebih dahulu dari jam yang telah ditentukan, dalam aturannya siswa harus tetap berada di sekolah agar mereka dapat mengamati langsung pengawas ruang memasukan lembar jawaban mereka dalam amplop.
Kemudian Syamsudin juga mencacat sejumlah pelanggaran lain, yakni lembar ujian  nasional (LJUN) masih ditemukan dalam amplop di ruang panitia. “Seharusnya lembar jawaban dan soal itu dimasukan ke dalam amplop di ruang kelas di mana siswa dapat langsung melihatnya,” ungkapnya via handphone dari Mataram Kamis (25/3).
Berikutnya ujar dia, siswa dan juga pengawas masih membawa Handphone di ruangan, membawa alat peraga dalam ruangan dikuatirkan mempengaruhi proses ujian, kemudian hal lainnya menurut Syamsuddin yakni masih terlihat siswa yang membawa contekan di ruang ujian. “Kita tegaskan sejumlah pelanggaran itu memang tidak sesuai dengan protap yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),” paparnya.
Kendati pengawas tidak dibolehkan melarang secara sporadis di lokasi ujian, namun aturannya kata dia pengawas harus mencatat berbagai pelanggaran tersebut kemudian memberikan saran kepada pihak penyelenggara (sekolah) untuk memperbaikinya.
Untuk menindaklanjuti masalah itu Syamsudin mengaku telah berkoordinasi dengan penyelenggara dan menyampaikan apa yang ditemukan tersebut ke Dinas Dikpora Kota Bima dan juga pihak sekolah. “Pihak-pihak yang kami hubungi itu berjanji akan memperbaiki pada ujian berikutnya,” katanya. (Tim.05)

Tidak ada komentar: