Senin, 29 Maret 2010

Anggaran Jalan Melayu-Kolo dari APBN

Niat baik mendiang Walikota Bima Drs HM Nur A Latif memperbaiki infrastruktur jalan Melayu-Kolo belum terpenuhi secara maksimal. Keinginan meretas dan mengakselerasi pembangunan di belahan utara Kota Bima itu sementara terhenti. Penyebabnya adalah soal anggaran yang tidak cukup. Meskipun pembiayaan pembangunan Jalan Melayu-Kolo bukan saja tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, namun diharapkan ada kemauan pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk menyelesaikannya.

KOTA BIMA,TIMUR- Pelaksana tugas (plt) Walikota Bima HM Qurais H Abidin menegaskan, kelanjutan pembangunan Jalan Melayu-Kolo merupakan tanggung jawab bersama antara Pemkot Bima dan Pemprov NTB, Sesuai dengan janji Pemprov yang akan mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan peningkatan Jalan Melayu-Kolo dengan anggaran pusat (APBN), bukan dari APBD Propinsi atau APBD Kota Bima.
“Artinya kata dia penganggaran untuk kelanjutan pembangunan Jalan Melayu-Kolo tidak akan memangkas jatah anggaran Pemkot dari Provinsi yang diarahkan untuk pembangunan di bidang lainnya,” demikian dijelaskan HM Qurais H Abidin SE, menjawab pertanyaan sejumlah wartawan pada jumpa pers di ruang rapat Walikota Bima, Sabtu (27/03).
    Pemprov NTB ujarnya harus menepati janji pengalokasian anggaran pembelanjaan untuk pembangunan Jalan Melayu-Kolo. Mengingat  jalan Melayu-Kolo sangat vital untuk akselerasi ekonomi masyarakat umum. Hal itu sesuai kesepakatan antara Pemkot Bima dan Pemrov NTB. “Kalau tidak bisa dianggarkan pada DPA Tahun 2010 paling tidak untuk DPA Tahun 2011 sudah pasti dialokasikan penganggarannya, agar kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan Melayu-Kolo dapat segera dilanjutkan sampai tuntas,” ujarnya.
Dijelaskannya, kemitraan antara Pemerintah daerah dan Pemprov haruslah dibuktikan dengan kesadaran kolektif dan keberpihakan pengalokasian porsi pembangunan yang signifikan, sesuai dengan hasil kesepakatan antar pemerintah. Karena kelanjutan pembangunan Jalan Melayu-Kolo berikut penganggarannya termasuk bagian kesepekatan itu. “Artinya sudah dinjanjikan akan dibantu pembiayaannya, tetapi tidak mengurangi porsi pengalokasian anggaran yang diterima oleh pemerintah Kota Bima-di bidang pembangunan lain,” jelasnya.   
Sebelumnya seperti yang dilansir Koran ini, soal kelanjutan pembangunan Jalan Melayu-Kolo adalah satu poin penting permintaan Walikota Bima pada Gubernur NTB, dari beberapa permintaan anggaran yang diharapkan segera diberikan oleh pihak pemerintah Propinsi untuk Kota Bima seperti yang dilontarkan Plt Walikota pada acara Musrenbang Tingkat Kota Bima beberapa waktu lalu. (Tim.05)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Semoga Allah SWT mengampuni dosa2 beliau dan menempatkannya pada sisi yang layak... Amin.
Jiwa membangun beliau sungguh terasa disetiap sudut kota Bima, Semoga apa yang beliau cita-citakan dapat segera terwujud...
Selamat Jalan NOLI... "Raga boleh terkubur tetapi asamu selalu menyelimuti langit kota Bima".