Senin, 29 Maret 2010

Diserang Hama Misterius, Padi di Kodo Terancam Gagal Panen

KOTA BIMA,TIMUR-
Hama yang belum diketahui jenisnya (misterius) menyerang tanaman padi warga di tiga Kelurahan di Kecamatan Rasanae Timur, akibatnya Musim tanam pertama (MT I) tanaman padi yang berada di wilayah Kelurahan Kodo, Kelurahan Dodu dan Lampe terancam gagal panen.
Sejumlah petani yang ditemui Koran ini di lokasi persawahan mengaku hanya melihat saja padi mereka yang menguning sebelum waktunya, meski sebelumnya mereka telah berupaya memberikan pupuk sesuai dengan anjuran PPL, namun karena jenis hama yang diketahui menyebabkan petani juga ragu memberikan obat. “Awalnya tanaman padi  terlihat kekuningan di batang dan daunnya. awalnya sebagian saja tapi lema-kelamaan menjalar di tanaman lainnya. Sudah diberi pupuk dan vitamin, juga disemprot dengan berbagai obat penangkal hama, bukannya  berkurang atau hilang malah semakin menguning dan bertambah parah,”  keluh Aris petani di Kelurahan Kodo.
Dikatakannya, biasanya setelah diberi pupuk dan diairi keadaan tanaman padi  akan kelihatan hijau dan sehat, namun yang terjadi justeru sebaliknya, tanaman padi semakin kuning dan kondisinya terlihat mengering menyerupai jerami. “Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengantisipasi mewabahnya hama tersebut, agar tidak menyerang seluruh tanam padi di setiap petaknya, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil,”
Kendati berbagai upaya telah dilakukan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat, namun tidak mampu menemukan cara mengobatinya. Sehingga merekapun tidak bisa berbuat.
Para petani di wilayah itu berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bima, dapat memantau langsung kondisi tanaman padi mereka dan segera mencarikan jalan keluar dari kegagalan pada musim tanam pertama itu.
“Pemerintah harus turun melihat langsung keadaan tanaman padi yang ditimpah hama penyakit ini, apakah masih ada cara untuk mengobatinya. Atau paling tidak ada sebagian  tanaman padi yang bisa  dipanen,” harapnya. (Tim 05)

Tidak ada komentar: