Senin, 16 November 2009

Kepadapatan Berduaan dengan Istri Orang, Kepala Distamben Hihajar

Bima, JT.-
Rupanya kasus selingkuh pegawai di jajaran Pemerintah Kabupaten Bima masih terus menjadi masalah yang berkepanjangan, buktinya Selasa malam lalu kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bima Drs Syahbuddin, wajahnya harus babak belur dihajar warga lantaran diduga telah selingkuh dengan salah seorang CPNS di Dinas Pendapatan daerah (Dispenda) Kabupaten Bima. Mantan kepala Bakesbanglinmas itu didapati berduaan dengan Nurul Amani di dalam mobil pribadinya.
Informasi yang dihimpun Jurnal Timur, awalnya suami Nurul, A Faruk curiga dengan ulah istrinya, acapkali ia mendapat laporan dari warga di sekitar dan saudaranya yang lain tempat tinggalnya jika istrinya tersebut sering keluar rumah dengan lelaki lain, kecurigaannya mendadak membuatnya penasaran ketika sang istri tiba-tiba keluar rumah dengan sepeda motor.
A Faruk yang ditemui Koran ini mengaku karena seringnya mendapat laporan tidak enak itulah muncul keinginan untuk membututi kemana istrinya pergi malam-malam seperti itu dengan sepeda motor, setelah dibuntuti, sepeda motor yang dikendarai Nurul rupanya menuju rumah Via salah seorang warga Kelurahan Paruga yang juga pegawai di lingkup Setda Kabupaten Bima, berdua dengan Via, Nurul menunggu jemputan di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Paruga atau tepatnya di depan rumah Wakil Walikota H Qurais, tak lama memang sebuah mobil kijang dengan nomor polisi EA 1254 S menjemput Nurul.
Sementara saat itu Faruk terus membututi arah mobil tersebut hingga ke cabang Desa Talabiu Kecamatan Woha, mobil tersebut hanya berhenti sebentar di lokasi kemudian kembali ke arah Kota Bima melewati jalan yang sama, rupanya keinginan untuk menghakimi kedua insan yang diduga sedang dimabuk asmara itu tiba-tiba muncul, sekitar pukul 10.00 Wita Selasa malam lalu tepatnya di sekitar pompa bensin Desa Panda Faruk bersama  dengan sejumlah warga lainnya, akhirnya menahan laju mobil yang ditumpangi istrinya itu.
Amarahpun tak terhindarkan dari warga dan Faruk, mendapati istrinya ternyata hanya berdua saja dengan Syahbudin di dalam mobil, Faruk tak dapat menahan emosi, entah siapa yang memulai tiba-tiba bogem langsung diarahkan ke Syahbudin yang saat itu terlihat kaget karena laju mobilnya dihentikan oleh beberapa orang. Akibatnya Syahbudin yang tidak sempat menghindar mendapat luka di bagian pelipis dan sekitar wajah. Untungnya amarah dapat dikendalikan. “Kecurigaan saya sudah lama, saya sengaja datang diam-diam dari Jakarta tiga hari sebelumnya karena ingin membuktikan apa yang dikatakan warga,” kata Faruk kepada Jurnal Timur
 Faruk mengakui dugaan istrinya berselingkuh bukan lagi hal baru bagi warga di sekitar rumahnya, bahkan ketua RT dan ketua RW di sudah mengetahui gelagat itu sejak lama lantaran sering mendapatkan laporann warga yang melihat istrinya bersama laki-laki lain. “Jika memang ada sesuatu keperluan Dinas dengan istri saya, kenapa harus keluar malam-malam, kalau secara jalur koordinasi tidak ada hubungan kedinasan antara istri saya dengan dia, karena mereka bekerja pada instansi yang berbeda,” ungkapnya kesal.
Malah Faruk menduga kasus istrinya itu masuk dalam lingkaran yang melibatkan banyak pihak, bahkan beberapa jam sebelumnya ia mendapati istrinya bersama laki-laki lain, namun hal itu sengaja didiamkannya karena ingin benar-benar membuktikan laporan warga dan keluarganya. “Saya langsung melaporkan hal ini ke BKD, dan saya tidak akan berhenti hingga kasus ini diproses,” katanya.
Sementara itu Syahbudin yang dihubungi berkilah keberdaannya dengan Nurul di dalam mobil tersebut hanya ingin mengetahui informasi penting dan merekrutnya sebagai intel untuk informasi penting menjelang Pilkada, sedangkan keberangkatan mereka ke wilayah Kecamatan Woha hanya untuk membeli bakso. “Saya tidak memiliki hubungan khusus dengannya, hanya saya sengaja merekrutnya untuk dijadikan intel untuk mendapatkan informasi,” kilahnya.
Kini Syahbudin harus menerima kenyataan jika pelipis dan wajahnya harus dijahit akibat luka yang dialaminya, hingga saat ini kasus ini masih ditangani serius oleh Bawasda danb Badan Kepegawaian Daerah (BKD) atas laporan resmi dar  A Faruk. (JT.01)

Tidak ada komentar: