Jumat, 20 Mei 2011

Hasil UN

Nonton Orjen, Pemuda Tambe Ditikam
Bolo, Korantimur.-
Kebiasaan menikmati hi-buran hingga larut malam bagi sebagian orang mungkin menjadi hobi yang tak ter-elakkan, namun hobi menyak-sikan hiburan organ tunggal seperti itu malah menjadi malapetaka bagi Burhan (20) warga Desa Tambe Kecamatan Bolo. Saat sedang asiknya  menikmati joget biduan yang diiringi musik organ Senin malam (16/5) atau Selasa dini hari sekitar pukul 01.30 wita Burhan tiba-tiba ditikam oleh seseorang di bagian dada, tak diketahiu jelas apa motif penikaman tersebut, namun akibatnya Burhan jatuh ter-sungkur dan bersimbah darah.
Informasi yang dihimpun di Posek Bolo, korban saat itu sedang asyik menikmati sajian organ tunggal di Desa Rasabou, lantaran salah satu warga di desa itu yang menggelar pesta pernikahan, saat acara hendak dituutp, rupanya sebagian warga tidak terima, karena dari sebagian mereka diduga mabuk, sial bagi Burhan, saat asik menonton tiba-tiba salah seorang warga Rasabou Umr alias Ben menikamnya dari belakang menggunakan badik, Korban yang tidak sempat mengetahui diserang tiba-tiba langsung jatuh tersungkur bersimbah darah dengan luka tusuk hingga tembus di bagian dada.
Suasana langsung kacau, untungnya beberapa aparat polisi yang berjaga di lokasi langsung mengamankan pelaku ke Polres Panda, sementara korban luka langsung digotong oleh rekan-rekannya ke PKM Bolo namun karena luka yang dialami korban sangat parah, sehingga pihak PKM Bolo merujuknya ke RSUD Bima.
Kapolsek Bolo AKP Maulana JK melalui Kanit Reskrim Aipda Rusdin membe-narkan bahwa pada saat berlangsungnya hiburan organ tunggal di Desa Rasa Bou pada senin dini hari sekitar pukul 01.30 terjadi penikaman yang dilakukan oleh Umr alias Ben warga desa Rasa Bou terhadap Burhan warga Desa Tambe Kecamatan Bolo.
Dijelaskannya, saat keja-dian sejumlah aparat memang berjaga di lokasi, sehingga dengan mudah pelaku dapat diringkus sesaat setelah kejadian. “Kita amankan untuk menghindari terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, malam itu juga pelaku langsung di-amankan di polres Bima,” ujarnya di Polsek Madapangga, Selasa.
Rusdin mengakui telah memanggil sejumlah saksi terkait dengan kasus penikaman tersebut, dari keterangan para saksi tersebut, Umr alias Ben ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan dan dijerat dengan pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 2,8 tahun penjara.
Untuk mempertanggung-jawabkan per-buatannya dan juga untuk keperluan penyi-dikan lebih lanjut, kini tersangka mendekam dalam tahanan Polres Bima di Panda. “Sedangkan Barang Bukti (BB) berupa baju dan celana korban yang berlumuran darah diamankan polisi,” terangnya. (Tim 02/05)   
 

Hasil UN, 33 Siswa di Kota Bima Tidak Lulus
Kota Bima, Korantimur.-
Sebanyak 33 siswa kelas 3 SMA/MA/SMK dari 4253 siswa di Kota Bima yang telah menempuh UN beberapa waktu lalu dinyatakan tidak lolos dalam pengumuman kelulusan Senin (16/5) lalu. kendati demikian, itu artinya tingkat kelulusan siswa di Kota Bima mencapai 98,88 persen atau meningkat beberapa persen dari tahun sebelumnya.
Kaepala Bidang Pendi-dikan Menengah (Kabid Dikmen) Dikpora Kota Bima, Drs Abdul Azis, MPd mengatakan, khusus untuk SMA tingkat kelulusan 99,30 persen, MA 100 persen SMK/SPP 98,16 persen. “Ada banyak SMA yang meluluskan siswanya 100 persen, dan kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan ujian beberapa waktu lalu,” katanya di Kantor Dikpora Senin lalu.
Dibeberkanya, untuk SMA 1, SMA 3 dan SMA 4 siswanya lulus 100 persen, sedangkan SMA 2, dua siswa tidak lulus yakni jurusan IPS, sedangkan jurusan IPA semuanya lulus,  SMA 5 tidak lulus 3 orang, yakni 1 orang jurusan IPS dan 2 orang jurusan IPA, SMA Sinar Jaya lulus 100 persen. Sedangkan untuk SMK 45, SMK PGRI dan SMK Kesehatan semua siswanya lulus. Total siswa tidak lulus untuk SMA di Kota Bima 6 siswa, SMK 1 16 siswa SMK 2 10 siswa dan SMK 3 hanya satu siswa.
Dikatakan Azis, jumlah keseluruhan siswa gagal di Kota Bima sebanyak 150 siswa termasuk yang tidak ikut UN. “Kita berharap pada tahun berikutnya jajaran Dinas, pengajar dan orangtua dapat lebih meningkatkan kema-mpuan siswa yang ikut UN dan dapat lebih meningkatkan jumlah kelulusan dengan kualitas,” katanya.
Ia mengaku tingkat kelulusan siswa juga banyak dipengaruhi ujian di sekolah atau UAS, sehingga ke depannya untuk membenahi hal tyersebut selemen elemen di jajaran pendidikan diharapkan mampu menjalin kerjsama yang baik untuk memberikan kemudahan siswa untuk menempuh ujian pada tahun berikutnya. (Tim.01)         
 

Mantan Bupati Dompu  Akhirnya Ditahan
Dompu, Korantimur.-
Mantan Bupati Dompu Syaifurrahman Salman SE akhirnya ditahan oleh Kejak-saan Negeri Dompu setelah dilakukan penanda tanganan surat perintah penahanan dan berita acara penahanannya di Kejaksaan negeri setempat, Jum’at (13/05) sekitar pukul 16.00 Wita. Bersama Syaifurrahman, Kejaksaan juga menahan mantan Kabag Umum Setda Dompu, Chandra Dinata.
Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya mantan Bupati Dompu Syaifurrahman Salman SE dan mantan Kabag Umum Setda Dompu Chandra Dinata resmi ditahan oleh Polda NTB. Penahanan kepada kedua mantan pejabat di Pemerintah Kabupaten Dompu ini dilak-sanakan di Mataram, mengingat proses persidangan akan dilaksanakan oleh pengadilan Tipikor di Mataram.
Penahanan terhadap mantan Bupati Dompu Syaifurrahman Salman dan mantan Kabag Umum Setda Dompu Chandra Dinata dilakukan setelah dilakukan penyelidikan yang cukup lama oleh pihak Kepolisian, yang diawali di Kepolisian Resort Dompu kemudian diambil alih oleh Polda NTB. Keduanya diduga terlibat tindak pidana korupsi pada proyek penga-daan Mobil hibah dari pemerintah Jepang pada tahun anggaran 2008 senilai lebih dari Rp 700 juta.
Hasil penyidikan aparat Kepolisian Polda NTB menye-butkan, telah terjadi kerugian Negara   ratusan  juta atas dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pengadaan mobil hibah dari Negara Jepang ini.
Kedua mantan pejabat pemkab Dompu ini dalam perjalanannya menuju tahanan di Mataram, dikawal oleh Kasi Pidsus Zulkarnain SH dan Kepala Kejaksaan Negeri Dompu Mursito SH. MH, dengan menggunakan mobil pribadi Kijang Innova Nopol DR 1009 J, juga didampingi aparat Kepolisian dari Polda NTB atas nama Brigadir Amri.
Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Dompu Zulkarnain SH yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya pena-hanan kedua mantan mantan pejabat di pemkab Dompu ini yakni mantan Bupati Dompu Syaifurrahman Salman dan mantan Kabag Umum Chandra Dinata. “Usai penanda tanganan surat perintah pena-hanan dan berita acara penahan, keduanya langsung ditahan,” ungkapnya.
Penahanan Syaifurrahman Salman dan Chndra Dinata membuat banyak pihak ber-spekulasi terhadap kinerja Kejaksaan Negeri Dompu, pasalnya salah satu dari tersangka pada proyek tersebut, yakni Wantono tidak dilakukan penahanan. “Kenapa Wantono tidak ditahan, dia juga adalah tersangka yang harus ditahan manakala Syaifur-rahman dan Candra ditahan,” ungkap Abdurrahman I Singke salah seorang kerabat Candra Dinata.
Sementara itu Muhammad Nukman SH, Kuasa Hukum Wantono salah satu tersangka dalam kasus ini menyebutkan, kliennya saat ini sedang dalam perawatan medis di Surabaya akibat kondisi kesehatannya yang melemah. “Kami sudah menyampaikan keterangan kesehatan klien kami ke Kejaksaan dan saat ini masih menjalani perawatan medis,” ujar Nukman
Lain hal dengan Fitri Gianti isteri mantan Bupati Dompu Syaifurrahman Salman, ia tetap meyakini bahwa suaminya tidak pernah memakan uang dari pelaksanaan proyek tersebut. Menurut dia suaminya tidak bersalah dalam kasus ini. “Tidak ada satu sen pun uang Negara yang dimakan suami saya dalam proyek ini. Saya yakin suami saya tidak bersalah. Saya serahkan semuanya kepada hokum,” ujarnya yakin.
Fitri Gianti mengaku suaminya dikawal oleh beberapa pengacaranya, kendati yang datang dan menemani Syaifurrahman dalam penanda tanganan Surat Perintah Penahanan dan berita acara penahanan hanya satu pengacara yang hadir yakni, Abdul Hadi SH. “Kalaulah suami saya ditahan, semuanya tergantung sungguh kepada mereka petugas yang ber-wenang,” tukasnya.(Tim 06).
 

Lulus UN, Siswa Trek-trekan di Jalan 
Dompu, Korantimur.-
Sejumlah siswa SMA/MA/SMK di Kabupaten Dompu melakukan aksi trek-trekan sepeda motor untuk menya-mbut kelulusan pada Senin lalu, bebagai ekspresi ditunjukan oleh siswa kelas 3 saat pengumuman kelulusan di sejumlah sekolah.
Pantauan langsung Koran ini,  terpancar kegembiraan dari siswa, mulai dari  treek   treekan  motor hingga aksi coret mencoret pakaian dilakukan, di SMA I Woja puluhan siswa meneteskan air mata sedih  dan saling memeluk di antara  kawanya dengan sujud syukur.
Kabid Dikmen Dikpora Dompu  Drs M. Hatta  menjelaskan angka kelulusan mencampai siswa di Dompu meningkat dari tahun se-belumnya, ia menjelaskan untuk tingkat ke.lulusan tahun ini siswa mampu lulus 92, 02 persen,  sementara  pada tahun sebelumnya angka kelulusan hanya mencampai  59 persen, sehingga trauma siswa pada tahun sebelumnya berkurang.
Jumlah peserta  di berbagai setara mengah yakni  untuk SMK  942 siswa, yang lulus  908 siswa, sedangkan tidak lulus 34 orang, untuk  SMU jumlah peserta 1156 siswa, yang lulus 1129, seangkan tidak lulus 27 siswa, sementara MA jumlah peserta 506 siswa,  yang lulus 466 siswa, atau tidak lulus 40 siswa.
Dijelaskannya, kenaikan persentase kelulusan ini lebih disebabkan system penilaian yang berubah, yakni hasil UN 60 persen yang digabungkan hasil UAS 40 persen. “Saya berharap  dengan adanya cara penilaian ini, kita lebih bersyukur, Saya berterima kasih kepada para guru juga  di masing-masing sekolah atas kerja kerasnya serta orang tua murid dalam hal  memper-siapkan diri  dengan cara proses belajar menganjar, menghadapi ujian nasional ini,” ujarnya.
Dengan persentase yang meningkat tersebut, pihaknya berharap dukungan semua pihak untuk memertahankan tingkat kelulusan, bukan saja terhadap kuantitas akan tetapi mampu mencapai kualitas yang baik.(Tim.06)

RKB Minim, SMAN 2 Woha Pesimis Terima Siswa Baru      
Woha, Korantimur.-

Jajaran SMAN 2 Woha pesimis menerima calon siswa baru (Siba) untuk Tahun Ajaran 2011-2012 mendatang. Apa pasal? Alasan utamanya yakni mengingat terbatasnya Ruang Kegiatan Belajar (RKB) yang dimiliki sekolah tersebut.
Seperti diakui Kepala SMAN 2 Woha, Drs Mansyur Hasan. Sejak sekolah itu dibangun empat tahun  lalu sekolah hingga saat ini hanya memiliki enam RKB. Sedangkan jumlah kelas di sekolah itu sebanyak 12 kelas yakni kelas 2 dan 3. Jumlah itu masing-masing enam kelas untuk kelas dua dan tiga. “Untuk mena-mbah kekurangan RKB kami terpaksa menggunakan fasilitas RKB milik SMPN 2 Woha yang kebetulan berada di samping sekolah.” Katanya, ditemui di SMAN 2 Woha, Senin (16/5).
Mansyur prihatin dengan keadaan sekolah yang dipim-pinnya. Untuk meng-akomodir siswa yang ada saat ini, sekolah tersebut harus mengatur dua shift yakni, sekolah pagi untuk siswa kelas tiga dan sore untuk siswa kelas dua. Dengan sistem belajar seperti itu ujarnya, jajaran di sekolah itu kesulitan untuk mengotrol aktivitas KBM mengingat jarak RKB yang berjauhan sehingga dirasakan tidak efektif dan tingkat disiplin tidak maksimal.
Mansyur berharap, adanya dukungan dan perhatian peme-rintah untuk penambahan RKB sehingga kegiatan belajar mengajar bisa lebih optimal. Diakuinya, untuk kegiatan KBM dengan sistem dua shift tidak ideal lagi mengingat persaingan dunia pendidikan saat ini.
Bagaimana dengan hasil kelulusan siswa tahun ini? Mansyur cukup salut dengan upaya maksimal seluruh jajaran guru di sekolah itu karena tahun ini seluruh siswa lulus seratus persen. Hal itu, katanya, berkat adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara guru, siswa dan orang tua siswa. Diakuinya, hasil kelu-lusan tahun ini meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya yang hanya 87 persen kelulusan.
“Ini merupakan hal yang sangat membanggakan bagi kami di sekolah ini,” katanya.       
Masyur mengaku upaya siswa kelas tiga di sekolah yang dipimpinnya cukup memba-nggakan, Pasalnya, terjadi peningkatan kelulusan yang cukup drastis dari tahun  sebelumnya, yakni dari 87 persen menjadi 100 persen.
Ia merharap jajaran pendidik dan siswa pada tahun berikut-nya mampu mempertahankan tingkat kelulusan yang di-nilainya cukup ber-pengaruh pada imej sekolah tersebut. “Kami berharap agar peme-rintah memperhatikan fasilitas pendukung yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pendidikan,” harapnya.(Tim.04)  

SMK Kesehatan Yahya Lulus 100 Persen
Woha, Korantimur.-

Prosentase kelulusan yang berhasil diraih oleh  dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Woha mengalami peningkatan yang cukup drastis yakni bagi Sekolah  Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Yahya dan SMK 2 Bima mencapai angka tertinggi yaitu lulus 100 persen pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2011.
Ditemui di sela acara pengumuman kelulusan siswa, Kepala SMK Kesehatan Yahya melalui Waksek Burhanuddin SE mengatakan, hasil Ujian perdana pada sekolah ini cukup memuaskan dan jajaran sekolah merasa bangga dan terharu atas keberhasilan yang telah diperoleh, semua itu atas hasil kerja keras seluruh komponen guru disekolah ini, baik  pihak sekolah, Guru, Komite Sekolah, Orang tua Siswa, lebih-lebih bagi siswa sendiri, “Atas keberhasilan ini kiranya patut kami berbangga hati dan memberikan apresiasi bagi seluruh guru, orang tua siswa dan jajaran lainnya atas hasil kerja keras semua pihak selama ini,” katannya di sekolah setempat Senin (16/5).
Dikatakannya,  155 siswa yang ikut UN lulus semua, hanya satu siswa yang tidak  Ikut UN yang tidak lulus, pasalnya  siswa tersebut mengundurkan diri dengan alasan telah menikah,  persentase kelulusan siswa yang maksimal menjadi tantangan berat untuk tahun selanjutnya. “Apakah bisa kami pertahankan atau tidak, inilah bentuk tantangan yang harus kami hadapi, Kami berharap kerja sama yang baik terus diper-tahankan untuk peningkatan prestasi yang ada, minimal memertahankan hasil yang telah diperoleh sekarang,” harapnya.(Tim.04)
   
Bolo dan Madapangga Lulus 100 Persen


Madapangga, Korantimur.-

Sebanyak 323 siswa kelas 3 SMA yang ikut Ujian Nasional (UN) di Kecamatan Madapangga dan Bolo dinyatakan lulus 100 persen saat pengumuman kelulusan Senin lalu. Dua SMA di dua wilayah yang berhasil meluluskan semua siswanya itu adalah SMA 1 Bolo dan SMA Muhammadiyah di Wilayah Kecamatan Madapangga.    Kepala Unit Pelaksana Tehknis ( UPT) Dinas Dikpora kecamatan Madapangga, M Said Ahmad SPd.MPd, mengatakan kelulusan tahun 2011 mencampai angka 100%, berkat kebersamaan dan partisipasi semua pihak, dalam hal ini siswa, orang tua wali murid, masyrakat dan guru serta Pemerintah Kabupaten Bima ikut berperan aktif dalam mencampai target tersebut.
Sebelumnya dengan keyakinan penuh para tenaga pengajar di dua sekolah telah melakukan berbagai upaya demi untuk keberhasilan siswanya, mereka juga telah melakukan pendekatan kepada siswa dan orangtua agar persiapan UN dapat terlaksana dengan baik dan siswa dapat menempuhnya dengan persiapan mental yang cukup.   Sementara itu, Kepala SMA 1 Bolo, Umar H M Saleh,SPd, membenarkan jika kelulusan sekolah yang dipimpinnya juga mencampai angka yang membanggakan seluruh masyarakat Bolo khususnya, Kabupaten Bima umumnya. “Ini berkat kerja sama seluruh stockholder yang ada dan begitu besar peran aktif seluruh guru yang ada,” tegas-nya.(Tim.05)                 
 

Siswa SMA Kae 100 Persen Lulus
Woha, Korantimur.-

Hasil seleksi Ujian Nasioal  (UN) Tahun ini patut menjadi kebanggaan bagi seluruh jajaran Sekolah Menengah Atas (SMA) Kae Woha, Pasalnya seluruh siswa yang mengikuti ujian di sekolah tersebut berhasil lulus.
Ketua Dewan Pembina SMA Kae Woha  Drs H Muhaimin H A Kadir menga-takan, kelulusan yang diraih oleh SMA Kae Woha tahun ini mengalami peni-ngkatan yang signifikan di banding dengan tahun se-belumnya, dari 118  orang berhasil lulus 100 persen, semua itu bisa diperoleh karena upaya dan kerja keras seluruh dewan guru di sekolah itu. “Kami merasa bangga dengan keber-hasilan ini, namun patut kiranya kami memberikan apreseasi yang sangat tinggi pada seluruh pihak yang telah berjasa memberikan kepuasan pada semua pihak terutama bagi Kepala Sekolah, seluruh Dewan guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri,” katanya di sekolah setempat Senin (16/5).   
Dikatakannya, Keber-hasilan yang telah dicapai patut menjadi kebanggaan bagi pihak sekolah dan hendaknya men-jadi tantangan tersendiri bagi seluruh jajaran SMA Kae Woha, untuk terus memacu diri agar mampu meningkatkan prestasi yang telah dicapai minimal memertahankan hasil UN tahun ini,  agar mampu  meni-ngkatan mutu pendidikan yang lebih baik lagi. “Hasil UN tahun ini bisa menjadi pekerjaan berat bagi pihak sekolah untuk tahun selanjutnya, dan harus menjadi catatan tersendiri bagi pihak sekolah,  yang paling penting adalah, mampukah keber-hasilan yang sama  diperoleh kembali untuk tahun yang akan datang, inilah tantangan yang harus dihadapi oleh jajaran SMA Kae” ujarnya. 
Ditempat yang sama Kepala SMA Kae Woha, Drs H Syamsuddin mengaku beberapa bulan sebelum pelaksnaan UN siswa di lakukan bimbingan belajar terpadu dengan mata pelajaran UN berupa  Diklat husus selama satu bulan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan. “Walaupun nilai kelulusannya di bawah target sekolah tapi itu tidak memengaruhi kebanggan dan  rasa bahagia seluruh pihak sekolah” katanya
Kata Syamsuddin, keber-hasilan yang diperoleh bukan datang begitu saja, semuanya hasil kerja keras dan terjadi berkat adanya kerja sama dan koordinasi yang baik dengan semua pihak, terutama mela-kukan pendekatan dengan orang tua siswa untuk bersama-sama melakukan upaya untuk membimbing dan mengarahkan siswa agar belajar dengan keras agar apa yang menjadi harapan dapat tercapai. “Kami patut memberikan apresiasi bagi seluruh pihak yang telah berhasil memuaskan harapan seluruh orang tua siswa, lebih-lebih pihak sekolah dan siswa itu sendiri,” katanya.
Kami berharap bagi  Siswa yang memiliki potensi dan agak berkecukupan  untuk  mene-ruskan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, demi masa depan yang gemilang dan berguna bagi masyarakat luas” harapnya. (Tim.04)    
              

Bayi diduga Hasil Aborsi Ditemukan di Kali Ncanga
Dompu, Korantimur.-

Warga Dore Kelurahan Simpasai Dompu Selasa siang (10/5) dikagetkan dengan penemuan seorang bayi yang masih merah di kali Ncanga. Bayi yang diduga hasil aborsi tersebut sudah dalam  keaadaan tidak bernyawa dengan luka di bagian pipi sepanjang 10 sentimeter. Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh dua bocah Alhabi Akbar 8 tahun dan Roy Saputra 8 tahun yang sedang bermain petak umpet sekitar pukul 13.00 Wita.
Liputan langsung war-tawan Korantimur di tempat kejadian perkara (TKP) mayat bayi itu oleh orang yang membuangnya dimasukkan dalam tas mini berwarna merah hati, semula kedua anak itu mengira tas biasa, namun setelah diambil dan dibuka ternyata isinya mayat bayi lengkap dengan plasentanya. Tetapi antara bayi dan plasentanya dibungukus secara terpisah. Kontan saja kedua anak tersebut kaget dan langsung berteriak dan memberitahukan penemuan mereka kepada warga di sekitar.
Sejumlah warga yang mendapat kabar tentang adanya bayi di sungai langsung berdatangan di lokasi, keheboan itu sempat mengundang banyak warga lainnya yang datang ke lokasi untuk melihat secara langsung bayi sepanjang 39 cm dengan berat 1,3 kilogram tersebut.
Aparat kepolisian yang menerima laporan langsung meluncur ke TKP dan mengamankan barang bukti. Mayat bayi itu kemudian dibawa ke RSUD untuk dilakukan otopsi. Hasil otopsi yang dilakukan pihak rumah sakit menyebutkan bayi itu masih premature dan diperkirakan meninggal lima jam sebelum ditemukan.  Dan pula  bayinya telah meninggal sejak dalam kandungan, menurut hasil otopsi juga diperkirakan bayi tersebut  berusia sekitar tujuh bulan, dengan panjang bayi 39 cm dengan berat 1,3 kg dan ditemukan lecet dibagian pipi sepanjang 10 cm. dr Nurhayati yang menangani bayi tersebut, memperkirakan bayi meninggal lima jam sebelum ditemukan dan saat dilahirkan dalam keadaan premature.
Ratusan warga Simpasai yang menyaksikan evakuasi mayat bayi menyesalkan sikap orang tua yang tega membuang bayinya sendiri. Karena itu mereka minta pada aparat kepolisian untuk menangkap pelaku yang tidak manusiawi tersebut. ‘’Kita minta agar pelakunya ditangkap,’’ pinta sejumlah ibu rumah tangga kemarin.
Kanit III reskrim polres Dompu Bripka Marjuki yang melakukan evakuasi di-lapangan kemarin mengakui akan melakukan penyelidikan atas penemuan mayat tersebut. ‘’Kasusnya akan diselidiki,” ujarnya.(Tim.06)

Ribuan Tenaga Honor Terancam Dirumahkan
Dompu, Korantimur.-
Ribun tenaga honorer dan sukarela yang mengabdi di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu terancam dirumahkan menyusul semakin ketatnya regulasi pemerintah serta terbatasnya anggaran yang disediakan untuk mem-biayai mereka.
Sayangnya belum ada data pasti tentang jumlah honorer yang tersebar diseluruh SKPD yang ada, tetapi diperkirakan tidak kurang dari 3.000 orang telah mengabdi di instansi pemerintahan Dompu baik sebagai tenaga honor maupun sebagai tenaga sukarela.
Dari catatan yang ada tenaga honorer daerah yang sesuai dengan PP nomor 48 tahun 2005 tinggal 83 orang karena 1.000 lebih telah lulus PNS melalui database. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dompu ke BAKN untuk meloloskan ke 83 orang tersebut menjadi PNS, tetapi selalu ditolak karena tidak memenuhi persyaratan.
Tim terpadu yang terdiri dari eksekutif dan legislatif yang bertugas melakukan identifikasi dan verifikasi yang diketuai oleh Sekda Dompu Drs H Zainal Arifin HIR kemarin melakukan rapat intensif membahas langkah-langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan persoalan honorer tersebut di ruang rapat Bupati.
Rapat itu sendiri dipimpin oleh Wakil Bupati Dompu Ir H Syamsuddin MM yang dihadiri oleh ketua DPRD Rafiuddin H Anas, wakil ketua Iwan Kurniawan, M.Ap, ketua komisi I dan II Sirajuddin SH dan H Didi Wahyuddin, SE serta sejumlah pejabat eksekutif.           Wakil Bupati dalam kesempatan itu meminta untuk menyelesaikan persoalan honorer daerah dilakukan dengan arif dan bijaksana dengan tetap memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan budaya.
Sementara Sekda Dompu Drs H Zainal Arifin HIR, M.Si mengemukakan sesuai dengan PP nomor 48 tahun 2005 mengakui batas akhir rekrutmen tenaga honorer daerah 11 November Tahun 2005, setelah itu itu tidak diperkenankan lagi untuk merekrut tenaga apapun. Karena itu dalam melakukan identifikasi dan verikasi akan digolongkan pada kategori, kategori sebelum 11 nopember 2005 dan sesudahnya.
Walaupun yang memiliki SK sebelum 11 Nopember 2005 menurut Sekda tetap akan diverifikasi karena kemungkinan ada yang di-rekayasa, sementara yang memiliki SK sesudah 11 nopember 2005 akan diverikasi secara total karena untuk kategori ini tergantung sungguh pada kebutuhan daerah.
Tenaga yang dibutuhkan maksud sekda adalah tenaga tehnis dan tenaga tehnis lainya seperti tenaga medis, dokter dan pendidikan. Sementara tenaga tehnis lainya seperti sopir, cleaning service (CS) dan semacamnya. ‘’Tenaga ini yang sangat dibutuhkan,” katanya.
Sementara Ketua DPRD Dompu, Rafiuddin H Anas,  wakil ketua Iwan Kurniawan M.Ap, ketua komisi I dan II Sirajuddin SH dan H Didi Wahyuddin SE lebih mene-kankan agar dalam melakukan verifikasi dan identi-fikasi harus secara obyektif dan transparan, ini dimaksudkan agar tidak ada yang dirugikan. (Tim.05)

Kisah Balita Di Bolo Gemar Merokok
        Awalnya Hanya Puntung, Lama-lama Keterusan
Merokok biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa atau  orangtua  namun hal buruk yang notabene membahayakan kesehatan tersebut juga digemari oleh seorang balita yang umurnya belum genap dua tahun, bagaimana ceritanya, berikut catatan Titus Ariyanto

Bagi kebanyakan anak-anak, bermain adalah paling menyenangkan, bisa saja bermain mobil-mobilan atau sejenisnya namun tidak demikian Zaki Rahmad bocah yang belum genap dua tahun ini memiliki keanehan, balita yang lahir 22 bulan lalu ini memiliki kebiasaan menghisap rokok layaknya seorang dewasa.
Ismail Zainudin orang tua dari Zaki Rahmad menuturkan, putra bungsunya itu gemar merokok sejak dua bulan yang lalu, awalnya kebiasaan merokok itu diperolehnya dari tamu yang datang ke rumah-nya, dimana dia selalu saja mengambil puntung rokok para tamu yang datang dan membakarnya kembali untuk dihisap, entah apa yang dirasakan oleh anak tersebut ketika menghisap rokok, namun kenyataannya, hingga saat ini Zaki selalu saja memintanya atau saudaranya yang lain agar dibelikan rokok, tidak tanggung-tanggung, kedua orangtuannya harus menye-diakan rokok enam batang dalam sehari untuknya, itupun yang jelas diketahui, belum lagi kebiasaannya merokok di luar itu.
 “Awalnya anak Saya itu mengumpulkan puntung  dari tamu kemudian membawa lari ke samping rumah, awalnya kami mengira puntung rokok tersebut hendak dibuang di tempat sampah, namun ketika dibuntuti kami melihat dia  menyandar tembok rumah dan sedang asik merokok,” tutur sang ayah.
Ismail mengaku sempat menegur bocah itu agar menghentikan kebiasaan yang tak layak tersebut, saat itu bocah langsung menuruti dan membuang puntung rokok tersebut, namun entah apa yang diingat oleh anak yang baru belajar berbicara tersebut, di luar dugaan, malah merokok sembunyi dan terlihat menikmati manakala asap dari sebatang rokok masuk ke dalam mulutnya yang mungil.
Kebiasaan itu menurut Ismail lantaran tamu yang datang ke rumahnya sebagian besar laki-laki dan perokok, rupanya dari sekedar melihat muncul keinginan untuk mencoba dari anak tersebut, dan siapa kira justeru berawal dari mencoba berubah menjadi ketagihan. “Bahkan setiap hari tamu saya selalu mendatangi rumah kami dan sebagian besar adalah laki-laki yang gemar sekali merokok, rupanya untuk kesekian kalinya Zaki tidak lagi menggasak bunting rokok tamu namun dia mulai berani meminta dan mengambil rokok dalam bungkusan milik tamu, kemudian rokok yang diambil lalu dibakar dan diisapnya mulai saat itu hingga sekarang kebiasaan merokok semakin menjadi,” tuturnya.
Hal aneh lain yang muncul sebelum kebiasan merokok muncul pada anaknya itu, yakni sejak umur belum genap setahun, Zaki selalu membe-nturkan kepalanya ke dinding rumah (tembok) namun anehnya saat kepalanya dibenturkan menurut Ismail anak itu malah tidak merasakan sakit, bahkan sedikitpun kepalanya tidak ada yang benjol kendati pada saat membe-nturkan kepala terlihat cukup keras. “Ini keanehan yang terjadi sebelum dia terbiasa merokok,” katanya.
Layaknya peroko mahir, anak tersebut mampu menghabiskan rokok hingga enam batang setiap hari itupun yang diketahui oleh orangtua-nya atau saidaranya, kemu-ngkinan di luar itu Zaki merokok sembunyi-sembunyi tatkala orangtuanya tidak melihat. “Kalau tidak ada rokok di rumah, dia menyuruh kakaknya untuk membeli rokok bahkan dia berani mencari dan membeli sendiri ke warung dekat tetangga,” ujarnya.
Diakui Ismail, selama menggemari rokok, bocah itu belum pernah mengeluhkan sakit atau batuk, padahal jika dihitung kebiasaan merokok anak tersebut sudah berjalan hamper empat bulan. “Tidak ada keluhan yang berarti seperti batuk hanya saja dia selalu mandi kadang hingga enam kali dalam sehari,” katanya.
Kebiasaan merokok bocah itu mengundang keheranan orang, bahkan kepala PKM Bolo, dr H Djatmiko sempat mendatangi kediaman bocah aneh tersebut untuk sekedar memberikan pema-haman kepada kedua orangtuanya, agar kebiasaan buruk bocah tersebut sebisa mungkin dihilangkan, karena menurut dokter tersebut, merokok adalah sangat tidak baik dan merugikan kesehatan apalagi dilakukan oleh balita yang semestinya belum saatnya untuk menikmati asap yang sangat berbahaya tersebut. “Mumpung masih baru perlu dilakukan pence-gahan yakni dengan cara peran aktif orang tua yang diharapkan terutama peran seorang ibu karena ibu merupakan orang tua yang sangat dekat dengan anak. Peran orang tua yakni melarang merokok jangan justru membe-rikan support maupun do-rongan sehingga pada akhirnya kebiasaan buruk ter-sebut akan semakin menjadi-jadi,” ujarnya di Bolo.
Ia juga menyarankan kepada kedua orang tua anak tersebut segera menjauhkan dari orang-orang perokok, karena jika dibiarkan dikuatirkan kondisi kesehatan anak tersebut akan cacat. “Hindari merokok karena merokok merupakan proses awal dari sebuah kejahatan seperti meminum minuman keras hingga pada akhirnya akan menyentuh narkoba, ingat bahwa perjalan hidup si Zaki masih sangat panjang, sebelum terjadi apa-apa pada dirinya, jangan biasakan diri Zaki untuk merokok,” harapnya (***)

Detik-detik Menjelang Pengumuman Kelulusan
Cemas, Sempat Tersiar Kabar 30 Siswa Tak Lulus

Rasa bangga, sukacita dan bahagia terpancar dari wajah siswa saat mengetahui hasil  hasil  kelulusan pada setiap sekolah di Woha, Senin (16/5). Hasil UN Tahun ini menjadi moment terbaik dan menjadi kebanggan tersendiri bagi   SMA, SMK dan MA serta orang tua siswa. Pasalnya,  hasil UN diakui  sangat memuaskan. Bagaimana suasananya? Berikut Catatan   Indra Alam.

Panas terik seakan tak dirasakan oleh ratusan siswa yang berjubel di beberapa sudut halaman tiap sekolah, tatkala diperhatikan beragam tingkah terlihat, namun kesan yang nampak hanya raut wajah gelisah,  mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, dalam pikiran mereka terselip satu pertanyaan yang   terkadang membuat mereka resah apakah saya lulus atau tidak..? akibatnya, tidak sedikit di antara siswa yang ada bahkan ada yang menangis karena kuatir tidak berhasil lulus.  Namun, semua itu  tidak berlangsung lama, tepat pukul 11.00 Wita seluruh orang tua siswa satu demi satu beranjak dari tempat duduk mengambil amplop pengumuman yang diserahkan oleh pihak sekolah.
Detik yang cukup mence-maskan ternyata menjadi moment kebahagian yang tiada tara bagi orang tua dan seluruh siswa, berbagai ekspresi bahagia terlihat dari siswa yang telah mengetahui kalau mereka berhasil lulus, ada yang meloncat dan berteriak, tidak jarang diantara mereka langsung menangis karena terharu dan memeluk orang tua dan teman-temannya. 
Siswa SMA Kae Woha, Sukmawati asal Desa Sambori Kecamatan Lambitu terlihat terharu melihat  hasil ujian akhir yang dicapainya,  dengan kelulusan itu ia  bisa mela-njutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Saya menangis karena bahagia sekaligus  sedih,  karena ber-pisah dengan teman-teman dan guru. Tapi yang membuat kami bangga yakni  tidak sia-sia kerja keras guru selama ini, sebab seluruh siswa SMA Kae lulus semua,” katanya, di sekolah setempat, Senin (16/5).
Hal senada dikatakan siswa SMAN 2 Woha, Fauziah HM Ali asal Desa Kalampa Kecamatan Woha. Fauziah sempat menangis karena takut tidak lulus. Pasalnya, rumor yang beredar di kalangan siswa terdapat  33 siswa yang tidak lulus pada pelaksnaan UN tahun ini. Rumor tersebut  sempat membuat panik banyak siswa, karena dihantui perasaan takut kalau mereka masuk dalam daftar nama-nama yang tidak lulus. “Saya langsung mena-ngis dan sempat histeris saat  membuka amplop setelah  menge-tahui lulus,” katanya.
Salah satu orang tua siswa Syamsuddin, M.Si,  bangga dengan hasil yang diraih oleh sekolah tersebut. Mewakili seluruh wali murid Syamsuddin  memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih karena pihak sekolah selama ini mampu meningkatkan prestasi kelulusan siswa dibanding tahun sebelumnya yakni, 78 persen menjadi 100 persen. “Ini adalah tantangan berat yang diperuntukan bagi SMAN 2 Woha semoga di tahun-tahun selanjutnya prestasi tersebut dapat ditingkatkan lagi minimal mampu memertahankan hasil yang telah diraih tahun ini,” tegasnya.
Pantauan Koran Timur, pelaksanaan pengumuman kelulusan bagi seluruh siswa pada setiap sekolah dilakukan dengan cara sederhana, bahkan dilakukan di dalam ruangan, namun ada juga yang berbau euphoria yakni diiringi hiburan. Yang tidak mampu dihilangkan oleh siswa adalah tradisi corat-coret baju dan arak-arakan motor, tradisi itu terjadi pada seluruh sekolah, tidak terbatas menggunakan spidol dan piloks.
Namun yang paling parah, terjadinya  arak-arakan motor di beberapa ruas jalan dan sempat membuat kemacetan bahkan tidak sedikit para pengguna jalan yang marah dengan kelakuan siswa-siswi tersebut. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena berhasil ditertibkan oleh pihak kepolisian.   
Informassi yang dihimpun Koran Timur bagi seluruh Sekolah Menengah, baik SMA, SMK dan MA di Kecamatan Woha semua siswa yang mengiluti seleksi Ujian Akhir lulus 100 persen. (***)         
 

Operasi  Rutin Sat Pol  PP, Berhasil Amankan Pelajar
Dompu, Korantimur.-
 Operasi  rutin yang di lakukan oleh satuan polisi pamong praja (Sat Pol PP), mulai pukul 20.00 Wita Jumat (13/5) lalu berhasil mengamankan seorang pelajar putrid dan dua orang waria. Mereka diciduk aparat Pol PP beserta sejumlah barang bukti berupa minuman keras.
Operasi dilakukan diber-bagai tempat yang diduga sebagai tempat dikonsumsinya Miras, Pol PP melakukan penyisiran seperti tempat kos, ke seluruh penginapan  dalam kota Dompu .
    Dalam aksi tersebut Sat Pol PP berhasil mengamankan,  satu  gadis yang berusia berinisial DN (19 Thn)  status pelajar  SMA 2 Dompu, gadis tersebut pelajar kelas 3 yang tinggal menunggu menunggu hasil seleksi ujian nasional (UN). Sedangkan ke4dua waria yang juga diciduk bersama bersama gadis tersebut dua orang waria  yakni faisal (21 Thn) dan vera (31 Thn), dengan sejumlah barang bukti minuman tradisonal berjumlah empat botol.
     DN yang ditemui di kantor Sat Pol PP mengakui adanya minuman itu dan telah dikonsumsinya bersam temannya lantaran karena ia memang suka akan minum, dan juga ia membenarkan dirinya masih pelajar SMA 2 Dompu, dan tinggal menunggu hasil ujianya.  Ia mengaku tinggl di kos di temannya di Doro Toi dan akan melanjutkan sekolah ke Jawa jika dirinya dinyatakan lulus dalam seleksi UN.
Ia mengaku menengak miras lantaran ada masalah dengan keluarganya yang bertempat tinggal di Kelurahan Bali  “Jika Saya lulus maka Saya akan melanjutkan ke perguruan tinggi di jawa,   Saqya terpaksa menginap di teman Saya di Doro Toi karena ada masalah internal keluarga yang belum bisa saya selesaikan,” katanya.
Sementara  Faisal dan Vera menjelaskan dirinya baruh kenal Dua Bulan dengan DN, dan ia mengaku dirinya hanya ikut begadang atau  cuma duduk aja, meski miras yang tertangkap adalah miliknya.
       Kepala Sat Pol PP Kabupaten Dompu, Anwar MS,S.Sos, mengatakan dalam operasi itu merupakan operasi rutin yang dilakukan pihaknya untuk mengamankan sejumlah temnpat dari beredarnya Miras dan lainnya, terkait penangkapan 3 orang bersama barang bukti ,  di Puri Ginte, pihaknya  akan membina ketiga orang yang diciduk serta akan memberikan pandangan efek buruknya sterhadap kebiasaan menngak allkohol. “Selain itu juga sudah diatur dalam perda  No 6 Thn 2006, Kami memanggil keluarga dekat DN lalu memulangkanya,” ucapnya.
    Ia berharap seluruh masyarakat Dompu, agar bekerja sama  memberikan informasi kepada pihaknya, terkait penyakit sosial yang ada di Kabupaten Dompu, pihaknya akan seegra  melakukan tindakan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi munculnya penyakit sosial baik di kalangan umum apalagi pelajar. (Tim 06)

Tidak Puas  Kinerja Kasek, Siswa Blokir Jalan
Dompu, Korantimur.-
Ratusan siswa SMK I  Manggelewa Sabtu (14/5) lalu, melakukan aksi blokir jalan, aksi protes sejumlah siswa itu spontan dilakukan karena tidak puas dengan kinerja kepala SMK I Dompu Drs Abd. Rahman HMi.MPd, selama menjabat kepala sekolah tidak memberikan kontribusi berarti dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut.
Dalam aksinya  yang di perkirakan puluhan  siswa melakukan pemblokiran jalan, yang mengakibatkan macet sesaat,  pemblokiran jalan yang diperkirakan kurang lebih satu jam, siswa menumpuk batu di tengah jalan sembari membunyikan sepeda motor dengan suara yang keras,. Tidak itu saja sejumlah siswa yang menggukana pakaian pelajar itu  juga membakar Ban  bekas, akibatnya sejumlah pengendara sempat terganggu karena aksi tersebut.
Pantauan langsung Koran ini, beberapa sepeda motor dan  Trek Dalmas Polres Bima bersama Mini Bus dari Provinsi NTB yang menuju Kecematan Kore, serta  kendaraan yang menuju Kecamatan Kilo, Kempo, dan Pekat Kabupaten Dompu sempat terhenti sesaat, untungnya aparat kepolisian dari pihak Polsek Manggelewa mengamankan mereka, sehingga kemacetan tidak berlangsung lama, tidak puas blokir jalan, siswa membakar Ban motor di pintu gerbang sekolah, dan langsung menuju keruangan Guru untuk berdialog.
 Salah satu siswa yang juga ketua OSIS, Junaidin, menga-takan aksi bukan karena sentiment pribadi terhadap kepada   sekolah,  tetapi murni dari seluruh siswa.   “Dan kami datang di sekolah ini, bukan hanya sekedar untuk  main main,   seluruh siswa  SMK I Mangelewa tetap  lakukan pembayaran untuk biaya sekolah, berupa uang yang diberikan orang tua kami.” Katanya.
Ia juga menganggap apa yang dilakukan oleh sekolah sama halnya dengan membohongi orangtua, karena orang tua siswa membayar uang sekolah, lalu pihak sekolah tidak memikirkan siswanya yang dating belajar di sekolah mestinya dengan pembayaran sekolah itu ujarnya pihak sekolah mampu menyediakan sarana yang memadai untuk menunjang kegiatan KBM. “Ketika di sekolah  realitasnya  proses belajarnya baik berupa teori Maupun  praktek,  tidak ada , sama hal dengan  nol, jadi kami selama ini menipu diri sendiri,” katanya.
Junaidin juga menganggap guru tidak mampu memberikan sikap jelas terhadap kesulitan yang dihadapi oleh siswa, baik sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap anak didik, mereka hanya ikut kemauan kepala sekolah saja. “Sebagai guru mereka lupa akan tugasnya sebagaimana   seorang pendidik seperti kehadiran kepala sekolah hadir pukul 10.00, Kami berharap kepada pemerintah agar sesegara di pindahkan kepala sekolah, dan meminta DPRD Kabupaten Dompu turun melihat langsung kami di sekolah dan kami siap memberikan pandangan yang jelas tentang  kinerja Guru kami ini, jika pihak pemerintah tidak mau menanggapi secara serius maka seluruh siswa yang ada di sekolah kejuruan satu Manggelewa, akan menghadap langsung dengan Bupati Dompu,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh siswa lainnya, Wati Andriani, siswa tetap memba-yar uang sekolah nanmun fasilitas KBM justeru minim, akibatnya siswa kelas Dua belum melakukan praktek sesuai jurusannya. “Proses belajar  mengajar  di  sekolah jarang aktif, ini juga membuat kami heran,  Dan kami membandingkan, di  sekolah lain pun ketika tidak mengikuti salah satu  mata pelajaran, pihak guru tersebut mempertanyakan melalui Guru Pembina, tapi di sini tidak pernah dilakukan,” ujarnya.
Saat itu Kepala SMK I Manggelewa  Drs Abd. Rahman HMi.MPd, memanggil utusan siswa yakni terdiri dari empat orang dalam  yang mewakili dalam hal dialog dalam ruanganya, hasil disepakati sekolah akan melakukan apa yang menjadi tuntutan siswa, kendati diakuinya ia menjabat Kepala di sekolah itu belum lama, namun ia berjannji akan lebih memerhatikan kebutuhan KBM di sekolah tyersebut. “Sekolah kejuruan ini  terdiri dari empat jurusan yaitu jurusan pertanian, peternakan, karya kayu dan tata busana, saya baru beberapa bulan saj menjabat,”  katanya.
Menaggapi penolakan siswa untuk memimpin sekolah tersebut, Rahman menye-rahkannya ke Pemerintah,.  “Tergantung pihak pemerintah Kabupaten Dompu, Dan Saya mengharapkan ada kerjasama semua pihak  untuk kemajuan sekolah kita ini,” ujarnya. (Tim.06)

Rabu, 27 April 2011

Cabuli Anak Kandung, Warga Soriutu Dipolisikan

Cabuli Anak Kandung, Warga Soriutu Dipolisikan
Dompu, Korantimur.-

Karena diduga telah mencabuli anak kandungnya sendiri, Jun (35) warga Desa Soriutu Kecamatan Mangge-lewa Selasa (18/4) dilaporkan oleh istrinya ke Polisi. Jun dilaporkan oleh Siafah karena telah mencoba menggagahi anak kandungnya Bunga (10 tahun) di kediaman mereka di Desa Soriutu.
Kejadian itu bermula saat Bunga bersama adiknya yang bernama Fauzan (8) tinggal ber-sama Jun di Soritu, hubungan Jun dengan istrinya Siafah sudah tiga bulan  renggang, mereka pisah ranjang selama itu dan tinggal terpisah, kedua anaknya memilih tinggal bersama ayahnya sejak hubungan itu tidak harmonis lagi, namun nahas bagi bocah kelas empat SD tersebut, kesempatan itu malah digunakan ayah kandungnya sendiri untuk menggagahinya.
Siafah menuturkan, Jun bukan lain suaminya sendiri, namun hubungan mereka selama tiga bulan terakhir renggang, keduanya tengah menunggu putusan pengadilan agama untuk bercerai. Sejak pisah tiga bulan lalu, tuturnya, kedua anaknya itu tinggal bersama bapak mereka, sedangkan dirinya kembali ke rumah orangtuanya di Desa O,o Kecamatan Dompu, namun Senin (17/4) sebelum mela-porkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke polisi, Siafah mengaku mendapati anaknya Bunga mengeluhkan sakit di bagian alat vitalnya, saat itulah Siafah menanyakan yang terjadi dan menimpa anaknya itu.
 Dengan polosnya bocah kelas 4 SD itu menceritakan semua yang dialaminya, awalnya menurut Siafah, anaknya itu dipanggil oleh ayahnya saat tengah malam kemudian diperintahkan untuk buka baju dan celana hingga telanjang bulat, setelah mendapati anaknya sudah tidak berpakaian, cerita Siafah, ayah bejat ini lantas memasukan balsem ke alat vital bocah tersebut kemudian entah setan apa yang merasukinya Jun lantas meraba-raba bagian tubuh bocah itu setelah sebelumnya menutup matanya dengan kain. 
“Sejak pisah ranjang 3 bulan ini, kedua anak kami tinggal  bersama  Bapaknya, namun kemarin, Bapaknya menitipkan kedua anak kami, yakni Bunga (menyebut nama aslinya, red) beserta adiknya  Faujan (8 Thn) ke keluarga saya untuk diserehkan kepada Saya,” katanya di Polres Dompu, Selasa.
Siafah tidak tahan ulah bejat suaminya, setelah menda-patkan kejelasan yang menimpa anaknya itu langsung mela-porkannya ke polisi. Ia meminta Polisi menindak pelaku yang tak lain adalah orang yang pernah hidup bersamanya itu dihukum seberat beratnya atas per-buatannya itu. Sementara Bunga saat bersama ibunya di Polres Dompu, menceritakan, ia mengakui jika bapaknya telah melakukan hal buruk terhadap dirinya, namun ia tetap berdoa untuk mengampuni dosa kedua orangtuanya. “Setelah apa yang dilakukannya, Saya memohon petunjuk kepada yang Maha Kuasa, ampunilah Dosa ke dua orang tuaku yaa Allah,” kata Bunga  sambil meneteskan air mata.
Sementara pihak polres Dompu melalui  PJS Kasat Reserse dan Kriminial  IPDA Tri Prasetiyo, pelaku akan dijerat pasal 81, 82 KUHP dan UU No 23  Thn 2003 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 Thn penjara. (Tim.06)




Oknum Pegawai Dikes Dipergoki Mesum
Kota Bima, Korantimur.-
Oknum Pegawai Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima,  Khar kedapatan mesum di rumahnya di RT05/02 lingku-ngan Lewirowa Karara Ke-lurahan Monggonao Kota Bima. Khar tertangkap tangan oleh sejumlah warga sedang bermesum dengan seorang gadis asal Penatoi, Nr Minggu sekitar pukul 22.00 Wita.
Bagaimana ceritanya? Hasil liputan wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Se-jumlah warga yang menda-patkan keduanya sedang asyik masyuk dalam kamar sekitar pukul 22.00 Wita, warga hendak menggedor pintu, namun karena kamar terkunci, kedua-nya sempat mengenakan kembali  pakaian mereka,  karena sejumlah warga berteriak untuk menyuruh membuka paksa pintu rumah keduanya. Setelah beberapa saat, akhirnya pintu terbuka dan warga langsung mengadili keduanya saat itu juga. Sejumlah warga yang sudah lama melihat Khar sering membawa perempuan di rumahnya sudah tidak menahan sabar, mereka memaksa keduanya untuk menikah malam itu juga dengan mengundang petugas nikah di lingkungan itu.
Ketua RT 05/01, Junaidin, SSos, menuturkan sejak enam bulan terakhir, Khar memang kerap membawa perempuan yang berbeda saban malam di rumahnya, tingkah laku Khar sempat membuat warga marah, karena setiap membawa perempuan pintunya selau terkunci dari dalam. “Setiap malam perempuan yang dibawa selalu berbeda, awalnya saya tidak percaya atas laporan warga, akan tetapi malam ini saya buktikan sendiri apa yang terjadi disaksikan bersama warga lainnya di sini,” katanya di lokasi.
Diceritakan Junaidin, ia mendapat laporan dari warga sudah sejak lama, warga mendesak dirinya sebagai ketua RT di lingkungan itu untuk menindak dan memberikan peringatan kepada Khar, namun meski sudah diperingatkan oleh warga tingkah laku Khar tidak berubah, puncaknya malam itu warga menggrebek Khar saat sedang bersama NR yang juga salah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah di Kota Bima.
  Sementara  Khar sedniri adalah seorang PNS di Dikes Kota Bima dan telah memiliki istri syah, namun saat itu istrinya tidak tinggal ber-samanya, dan berada di rumah yang lain di lingkungan Kelurahan Sadia Satu karena menurut warga, hubungan keduanya masih dalam tahap perceraian.
Proses negosiasi antara warga dengan pelaku untuk segera menikah malam itu juga cukup alot, warga yang lain memanggil polisi untuk menyelesaikan perkara kedua insan yang sedang dimabuk asmara tersebut.  Si perempuan karena sudah tidak bisa menahan malu akhirnya menyetujui menikah, akan tetapi Khar yang punya rumah didampingi oleh beberapa keluarganya menolak menikah karena beralasan harus menunggu persetujuan keluarganya yang lain.
Petugas pencacat nikah harus datang dua kali untuk menyelesaikan proses per-nikahan, namun karena Khar ngotot tidak ingin dicatat, akhirnya proses pernikahan gagal. “Kita terpaksa menye-rahkan kasus ini ke polisi, karena tidak ingin warga marah dan tidak terkendali,” ujar Junaidin.
Akhirnya warga menye-pakati keduanya digelandang ke Polsek Rasanae Barat, sejumlah aparat yang sudah berjaga sejak awal kejadian itu langsung membawa keduanya dengan menggunakan dua mobil patroli polisi. Sementara sejumlah tetangga Khar, mengaku jika kasus Khar sering membawa perempuan ke rumahnya sering terjadi, bahkan beberapa hari sebelumnya warga sempat mengejar perempuan yang sempat bersama Khar dalam rumahnya, namun perempuan tersebut beralasan jika kedatangannya untuk bekerja di rumah Khar sebagai tukang cuci. “Setiap Malam selalu berbeda pere-mpuan, bahkan ada juga perempuan muda dan sering gonta-ganti setiap malam,” kata tetangga yang enggan di-sebutkan namanya.
bagaimana pengakuan Khar? Kepada Koran ini ia mengaku antara dirinya dengan Nr memang berpacaran, diakuinya di rumahnya istrinya tidak ada. “Biasalah kalau pacaran kita peluk-pelukan dan tiba-tiba mereka (warga, red) datang menggedor pintu,” katanya.
Ia mengaku alasan untuk tidak menikah dengan Nr karena harus menunggu persetujuan istri pertamanya yang hingga saat ini masih menunggu proses perceraian dan keluaragnya yang lain. “Saya menolak untuk dinikahkan tercacat, akan tetapi saya mau menikah dibawah tangan,” katanya.
Kendati demikian, soal seringnya perempuan yang dibawah kerumahnya, Khar mengelaknya, ia hanya mengaku ada seorang pere-mpuan yang memang membantu di rumahnya untuk menyuci dan membersikan rumah. “Mungkin mereka (warga, red) mengira pembantu Saya yang datang malam ini,” katanya.
Sementara Nr sendiri mengaku malu atas apa yang dialaminya, ia siap dinikahkan malam itu juga, karena sudah terlanjur diketahui orang banyak ia meminta Khar untuk segera menikahinya. Saat itu atas inisiatif warga, keluarga Nr dipanggil untuk menjadi wali nikah, akan tetapi karena Khar menolak akhirnya proses pernikahan cepat dan terbilang aneh akhirnya gagal.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian, Nr akhirnya melaporkan Khar karena tidak ingin menikahinya karena keberdaan mereka berdua terlanjur dipergoki oleh orang banyak.
Kejadian itu menyita perhatian sejumlah warga di lokasi, mereka mendesak untuk segera diadili karena dianggap telah mencoreng nama kampung, sejumlah pemuda yang hendak memberikan pelajaran nyaris saja bergerak jika saja tidak ada aparat polisi yang berjaga.
tidak hanya itu, bahkan warga sempat berteriak untuk melakukan arak keliling kampung keduanya dalam keadaan telanjang, namun emosi warga teresebut sempat terkendali lantaran ketua RW dan RW menahan mereka untuk tidak berbuat anarkis di lokasi.
Karena proses negosisasi yang cukup alot tersebut membawa emosi warga, mereka menganggap Khar hanya mau ambil enaknya saja dan tidak mau bertanggungjawab meski perempuan yang bersamanya sudah siap untuk dinikahkan malam itu juga. “Ayo panggil petugas jika tidak kita nikahkan secara adat saja,” teriak warga.
Suasana riuh terus berlangsung, sejak kejadian pukul 22.00 Wita, hingga pukul 1.00 Wita dini hari tidak ada kata sepakat yang keluar dari Khar,, bahkan petugas nikah harus menutup kembali  buku cacatan karena ditolak untuk dicatat. “Kalau memang mau menikah tanpa dicacat, sama saja saya tidak ada di sini,   kita tidak  ingin memaksa orang untuk menikah dengan tercacat, karena tugas kita hanya mencatat setiap pernikahan yang resmi,” katanya. (Tim.01)
  


 Banjir Bandang, Dua Orang Tewas,  
 Puluhan Rumah Hanyut 
 Sape, Korantimur.-

Dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka terseret banjir saat mencoba menyelamatkan diri  ketika meluapnya air di wilayah Kecamatan Sape, meluapnya air lantaran hujan yang terus mengguyur di daerah itu Sabtu (23/4). Air Sungai yang meluap tersebut  yakni sungai dari  Desa Sari dan Kecamatan Wawo. Karena derasnya arus air, tanggul penahan air yang ada di Desa Parangina bagian atas sebagian jebol karena tidak mampu menampung derasnya air bah.
Dua warga yang tewas tersebut adalah, Muhammad Talib alias Uba Haja (80) asal Desa Rai Oi dan Achmad alias Pua Sira (52) Warga Dusun Bajosarae Desa Bajo juga merupakan staf desa Bugis. Muhammad Talib ditemukan di sekitar rumahnya, sedangkan Achmad ditemukan tewas aliran air di Bajo Sarae.
Sementara empat warga Rai Oi lainnya hanya menderita luka akibat berupaya menye-lamatkan diri dan harta benda saat banjir bandang menyapu empat desa yang dilalui air bah tersebut.
Tidak hanya korban jiwa, informasi yang diperoleh dari sejumlah warga ratusan ternakpun ikut hanyut terbawa arus air dan rumah-rumah warga yang berada di sepanjang bantaran sungai adalah korban paling parah atas kejadian tersebut sementara tiang listrikpun ikut tumbang yang meyebabkan aliran listrik putus.
Puluhan rumah warga di empat Desa, yakni, Desa Parangina, Desa Rai Oi, Desa Sangiang, Desa Nae dan juga sebagian Desa Bugis ikut terendam,  Praktis aktivitas warga di lima desa tersebut lumpuh total. Tidak hanya itu jaringan listrik juga sempat terputus selama sekitar 12 jam, barulah keseokan harinya kabel listrik yang putus di daerah Parangina dapat tersambung dan aliran listrik kembali normal keesokan harinya yakni, Minggu (24/4) sekitar pukul 7.00 Wita.
Salah seorang warga Rai Oi Dahlan menuturkan, tidak ada yang menyangka air akan datang secepat itu, pada waktu sebelumnya sekitar pukul 2 dini hari hujan terus melanda daerah itu hingga pagi hari. Sekitar pukul 7:00 pagi air lantas menghantam sejumlah rumah dengan tiba-tiba.
Sebagian warga ujar Dahlan cukup kaget, banyak yang berupaya menyelematkan harta benda, namun sebagiannya tidak mampu diantisipasi dan merelakan sejumlah ternak terbawa arus air.
Selama beberapa jam arus air sungai masih menggenangi rumah warga lantaran saat itu air laut juga tengah pasang. “Jadi banjir cukup lama karena pertemuan air itu,” katanya di Desa Rai Oi Sabtu.
Bahkan jalan di Dusun Busung Bugis putus karena air yang melalui terlalu deras dan Jalan di Desa Jia pun demikian, kendaraanpun sulit lewat hingga keesokan harinya. “Benar-benar banjir yang cukup besar, dan sungai tak mampu menampung air bah itu,” katanya.
Hingga keesokan harinya kata Dahlan, jalanana masih mabet akibat rusak, sementara warga yang rumahnya sempat tergenang masih sibuk membersihkan lumpur dan kayu yang terbawa oleh arus air tersebut. “Sebagian warga masih trauma, karena banjir yang cukup besar datang dengan tiba-tiba,” ujarnya.  
Camat Sape H Juwaid, SSos, mengaku pritahin atas peristiwa banjir yang menimpa sejumlah desa di wilayahnya, pihaknya langsung mekoordikasikan masalah bencana itu ke Pemda kabupaten Bima. “Kita langsung memberikan bantuan tanggap darurat untuk meno-long warga yang terkena banjir,” katanya di Sape Minggu.
Untuk memerbaiki sejumlah kerusakan fasilitas umum ujarnya pihak pemerintah Kecamatan dan Desa sedang mendata secara detail jumlah kerusakan, juga mendata kerugian warga yang tertimpa bencana banjir.(Tim.01/10) 
 

Sejumlah Rumah di  Barat Kota Dilanda Air Bah
Kota Bima, Korantimur.-
Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah timur Kota Bima telah menyebabkan dua aliran sungai tak mampu menampung derasnya air. Akibatnya, sejumlah wilayah di Kecamatan Rasanae Barat dilanda banjir kiriman dari dua alur sungai utara dan selatan.
Pantauan korantimur sejak pukul 9.00 pagi, meski hujan mulai terlihat reda, namun wilayah di sekitar terminal justeru mendapat banjir kiriman hingga menembus kampung Bara, sedangkan bagian utara dari Mulai Kelurahan Paruga di bagian timur tembus hingga pasar raya Bima.
Meski tak ada korban jiwa dalam peritiwa itu, namun sejumlah aktivitas warga sempat lumpuh lantaran air bah yang melanda sejumlah Kelurahan di Kecamatan Rasanae Barat.
Warga Dara Saefudin, mengaku meski hujan sudah reda, dirinya bersama keluarga tidak menyangka akan mendapat luapan banjir, awalnya air tergenang di dalam rumah sempat mengalir keluar karena hujan berhenti, akan tetaspi tak sampai hitungan jam, air dari sungai Padolo menyapu kampong dari arah timur. “Kita kaget karena saat itu kita menduga tidak akan terjadi seperti ini, terpaksa kita menutup dengan  kantung  pasir agar air tidak terlalu masuk dalam rumah,” ujarnya di Kelurahan Dara, Sabtu.
Sementara kantor Polsek Rasana Barat tergenang air setinggi lutut orang dewasa, termasuk wilayah di sekitarnya seperti terminal dan sebagian besar toko di dekatnya. “Semuanya tergenang, dan airnya cukup tinggi,” katanya.
Warga yang dekat dengan lokasi banjir terpaksa menutup jalan-jalan agar kendaraan tidak terjebak dalam kemacetan lantaran air yang menutupi jalan Soekarno Hatta di titik lampu merah.
Di sejumlah Wilayah yang tersapu banjir adalah wilayah Manggemaci, Pane, Kelurahan Paruga hingga Masjid Raya, sementara di Kelurahan Dara air dari jembatan gantung menyapu  hingga ke pemu-kiman warga Kelurahan dara hingga tembus ke terminal. Praktis jalanan macet total akibat kendaraan tidak bisa lewat lantaran arus air yang cukup deras.
 Setelah beberapa jam, barulah air agak turun, kendati demikian, sejumlah ruas jalan masih belum normal karena airnya masih cukup tinggi.
Pantuan wartawan, air dari aliran sungai selatan adalah paling parah, karena dari mulai wilayah Kota bagian timur, melewati Kelurahan Lampe, Kodo, Oimbo, Rabadompu, Rontu hingga Sambinae air sungai meluap hingga ke pemukiman warga.
Warga Pane, Dedy menga-ku saat banjir datang diri-nya tidak berada di rumah, namun setelah pulang rumah-nya sudah mencapai dada orang dewasa. “Terpaksa saya harus menyelematkan sebagian barang-barang yang masih bias diselamatkan,” katanya di pane, Sabtu.
Sejumlah barang miliknya hanyut terbawa arus air, hanya sebagian saja yang dapat diselamatkan. Keadaan itu juga dirasakan oleh warga lainnya di sekitar lokasi. “Karena kita tidak menyangka air akan tinggi seperti ini,” katanya.
Dedy mengaku sejak banjir melanda dirinya belum menda-patkan bantuan apapun dari pemerintah, namun diakuinya ketika banjir bebe-rapa waktu lalu keluarga mendapatkan bantuan darurat berupa mie instant dan juga barang sembako lainnya. “Kita berharap adanya perhatian untuk pembenahan rumah yang terkena banjir, karena sebagian barang-barang kita terbawa arus air,” katanya.(Tim.01)
 
Warga Monta Desak Pemerintah Perbaiki Bronjong

Dompu,  Korantimur.-
Banjir Bandang menyapu sebagian besar wilayah Kabu-paten Dompu Kamis (21/4) lalu telah menyebabkan kerugian besar bagi warga, banjir yang telah melanda  Kecematan Woja dan Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Kamis (21/4), menyebabkan ribuan  rumah di tergenang air hingga setinggi lutut orang dewasa.
Pantauan langsung Koran ini, pusat banjir yakni di Kecamatan Woja di Kelurahan Montabaru 750 KK tergenang air dan 4 Rumah warga hanyut terseret arus, hingga menye-babkan kerugian besar bagi warga setempat.
Salah satu warga Iswan menuturkan, banjir banding yang melanda beberapa kecamatan tersebut menye-babkan warga kehilangan harta benda, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, setelah beberapa lama banjir melanda, warga segera membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa arus air. “Kita kerepotan karena air menyapu rumah, dan terpaksa kita selamatkan barang-barang agar tak terendam air,” katanya.
Pemerintah Kabuipaten Dompu segera membantu para korban dengan memberikan bantuan tanggap darurat berupa Mie instan  beberapa bungkus bersama  beras  1 Kg/KK serta sembako.
Namun menurut Iswan yang lebih utama agar banjir tidak kembali menyapu rumah penduduk,  pemerintah di-harapkan memerbaiki bronjong sepanjang arus sungai ratusan meter yang rusak akibat tersapu derasnya banjir.
“Dengan cuaca yang tidak menentu ini, kuatir  adanya curah hujan tinggi,  besar kemungkinan adanya banjir susulan, di mana rumah  rumah, yang terletak di pinggir sunggai akan lebih banyak lagi hanyut di bawah banjir,” katanya.
Ia juga meminta pemerintah untuk menanggapi serius masalah itu dan juga segera memberikan bantuan sece-patnya  terkait  kerusakan rumah rumah warga berupa biaya untuk memperbaikinya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Dompu.  Ir Syamsuddin,  menjelaskan pihaknya sudah melakukan usulan kepada pemerintah pusat sejak tahun lalu, dan ususlan tersebut , menunggu   respon  dari pihak pemerintah pusat agar dana untuk perbaikan bantaran sungai segera dilakukan. (Tim 06)

Rabu, 20 April 2011

Sudirman: Terjadi Penipuan APBD 2011 di Pemkot

Kota Bima, Korantimur.-
Pengadaan taman Peme-rintah Kota (Pemkot) Bima 2011 bagi setiap Dinas dan SKPD dianggap sebagai penipuan APBD. Hal itu dikatakan Sudirman berkaitan dengan tidak jelasnya anggaran yang diperoleh oleh Dinas maupun SKPD untuk menda-patkan dana bagi pembuatan taman tersebut.
Sebelumnya pemerintah Kota menyatakan jika penga-daan taman tersebut adalah swadaya dari setiap SKPD untuk membuatnya, namun bagi Sudirman adalah hal yang mustahil jika hal itu dilakukan jika tidak mengambil dana lain yang ada di setiap SKPD tersebut. “Darimana Dinas dapat duit jika tidak mengambil dari APBD, ini konyol berarti program pemerintah tidak jalan,” katanya di sekretariat DPRD Kamis lalu.
Menurutnya, pembuatan taman oleh setiap Dinas menalan biaya yang tidak sedikit, adalah hal yang mustahil para pegawai yang ada mau mengorbankan uang pribadinya untuk membuat taman kecuali mengambilnya dari dana yang ada pada Dinas tersebut. “Apa memang pemerintah ini dikelola untuk mencari untung sehingga ada dana lain kecuali yang telah dianggarkan dalam APBD,” katanya heran.
Meski dalam setiap pertemuan secara formal maupun non formal Walikota Bima HM Qurais H Abidin kerap menyatakan jika pengadaan taman tersebut adalah swadaya Dinas, dalam arti anggaran yang digunakan tidak tertuang dalam APBD, namun hal itu menurut Sudirman tidak mungkin. “Coba kita lihat nanti pada saat APBD perubahan, apa benar anggaran tersebut swadaya,” katanya.
Di sisi lain, Sudirman juga menyoal pernyataan Wakil Walikota Bima H A Rahman H Abidin yang menyatakan Dewan Asal bunyi (Asbun) berkaitan dengan adanya dugaan Mark-up pembangunan gedung dewan adalah sesuatu yang keliru, menurutnya lontaran dugaan mark-up seharusnya menjadi perhatian eksekutif, karena tidak mungkin dewan sembarang bicara tanpa adanya alasan atau bukti yang terlihat. “Kalau mau buka borok ayo kita lihat lihat siapa yang ada di sana sama-sama,” ujarnya.
 Sebelumnya salah satu anggota dewan, M Latif M Sidik,SH menyatakan jika pembangunan kantor dewan diduga telah terjadi mark-ap (pengelembungan) anggaran, dugaan itu muncul lantaran telah terjadi penambahan anggaran untuk pembangunananya dari rencana awal. “Setiap Penggunaan anggaran Negara dalam hal ini APBD seharusnya dilakukan koordinasi antara eksekutif dengan legislative, namun untuk penambahan anggaran pembangunan gedung dewan ini kita tidak pernah tahu,” kata Sudirman.(Tim.03)

 Pacar Hamil, Oknum PNS Perpustakaan Tak Mau Tangggungjawab
Kota Bima, Korantimur.-

Lantaran mengelak dari tanggungjawab, Pegawai di Kantor Perpustakaan dan Arsip daerah Kota Bima, Adm, dilaporkan ke Kantor Badan Kepegawain Daerah (BKD) oleh pacarnya. Adm dilaporkan telah melakukan penipuan atas diri Has (26) gadis asal Denpasar Bali karena telah menghamili gadis tersebut.
Has yang ditemui di kantor Perpustakan Kota Bima menceritakan, ia terpaksa harus melaporkan Adm karena telah menipu akan menikahi, akan tetapi belakangan has harus menelan pil pahit karena Adm enggan mempertanggung-jawabkan perbuatannya.
Diceritakannya, awalnya dirinya dengan Adm berstatus pacaran, mereka bertemu dan berkenalan usai idul fitri setahun silam saat mereka sama-sama mudik lebaran menuju Makasar. “Awalnya kita berkenalan dan hubungnan kita berlanjut hingga beberapa kali Adm (menyebutkan nama aslinya, red) mendatangi saya di bali,” katanya.
Setelah menjalani hubungan beberapa bulan, Has mengaku ada kelainan dalam isi perutnya, kemudian Ia memberanikan diri menyatakan keinginan kepada Adm untuk sama-sama memeri-ksakan hal itu ke dokter yang ada di Bima. “Kami sama-sama memeriksakan ke dokter, dan hasil pemeriksaan saya positif hamil, saat itu Adm terlihat panik, dan sempat menyuruh saya untuk menggugurkan kandungan,” ceritanya.
Setelah berhasil merayu Has untuk menggugurkan kandungan, Adm malah menghindar. “Bahkan beberapa kali Saya hendak bertemu dia selau menghindar, Hingga beberapa hari ini saya mendatangi kantornya untuk menemui dia, tapi ternyata dia telah meminta cuti,” katanya.
Ia mengaku telah berada di Bima selama dua minggu, awalnya kedatanganya di Bima hanya ingin meminta Adm untuk menikahinya karena hubungan mereka telah membuahkan kehamilan bagi diri Has. “Dia menolak karena ada kesalahan perhitungan hasil pemeriksaan dokter, ada selisih dua minggu,” katanya.
Selain melaporkan Adm ke BKD atas perbuatannya, has juga melaporkan kasus tersebut ke Walikota Bima dan juga Badan Inspektorat Kota Bima.
Sementara itu Adm yang hendak ditemui di kantornya berkaitan dengan kasus tersebut tidak berhasil ditemui, karena Adm telah meminta cuti di kantornya.
Namun sekretaris kantor Perpustakan, Syamsuddin, SSos, mengatakan memang Has mendatangi kantor Perpustakaan untuk mela-porkan atas apa yang dilakukan oleh Adm. “Sempat kita panggil untuk menyelesaikan persoalan ini, akan tetapi yang ber-sangkutan enggan dan sekarang ingin kita panggil lagi tapi Adm cuti,” kata Syam-suddin.
Ia mengaku akan memanggil kembali Adm setelah dia selesai cuti. “Kita inginkan mereka bicara baik-baik dan menye-lesaikan persoalannya itu,” katanya. (Tim.01)   
Seleksi Sertifikasi  Dikpora, Menuai Protes
Dompu, Korantimur.-

Pengumuman nama-nama guru yang akan mendapatkan sertifikasi di Dompu menuai protes. Dinas Dikpora Dompu dinilai tidak obyektif mene-tapkan nama-nama guru yang akan mendapatk sertifiat tersebut.
Salah seorang Guru dari Kecematan Pajo menuturkan ada salah seorang guru yang tidak lagi mengajar di SMP I Pajo justeru namanya  terdaftar untuk mendapatkan sertifikasi, selain itu terdapat nama-nama lain yang dinilai tidak meme-nuhi syarat ironisnya oleh tim dianggap mampui dan masuk daftar calon guru, seperti salah seorang guru yang bernama  Atika  di SDN I Kempo dan  Marice, keduanya belum mencapai usia 50 Tahun. “Ini khan lucu, yang mana aturannya tidak membolehkan seperti itu,” kata guru itu smebari meminta namanya tidak ditulis.
Ketua Tim sertifikasi di Dinas Dikpora Dompu, M Hatta, mengatakan  pada tahun 2011 ini  telah terjadi perubahan systim input data bagi guru sertifikasi, yakni dengan mengunakan  system UNPTK secara online, kejadian seperti terselipnya nama-nama guru yang belum memenuhi kriteria ujarnya tidak saja terjadi di Kabupaten Dompu, namun juga di kabupaten lain. Jumlah kuota guru sertifikasi di kabupaten Dompu secara keseluruhan sebanyak  375 orang  mendapatkan ser-tifikasi,dan di bagi 360 orang dari kalangan PNS, dan 15 orang sementara jumlah guru yang mengajar di wilayah itu jauh dari jumlah kuota yang tersedia.
Di katakanya pada intinya system tetap mengacu pada nomor UNPTK, walaupun yang bersangkutan misalnya pindah tugas, maka input data awal yang telah dilakukan tidak akan berubah, yakni nama guru tersebut tetap terdaftar pada sekolah asalnya mengajar. “Meski pindah sekolah tetap saja namanya pada sekolah yang di data itu, juga  banyak juga  Guru   di kabupaten Dompu yang tidak tercouver dalam UNPTK, pada hal guru berkualitas, Kami mengakui perengkingan sertifikasi ini sudah sesuai criteria,” katanya.
Dibeberkannya, dalam kriteria telah ditetapkan, yakni bagui guru yang sarhjana  minimal telah mengajar 6 tahun, sedangkan yang non sarjana minimal telah mengajar  20  Tahun golongan 4 A  serta usia masuk 50 Tahun. Kendati ia mengaku nama yang telah diumumkan belum sepenuhnya serta merta akan mendapatkan sertifikat, akan tetapi akan ada tahap selanjutnya untuk verifikasi.  “Karena setiap proses ada kelemahannya, tidak menutup kemungkinan yang belum tercouver akan masuk dan yang telah masuk belum tentu akan secara otomatis,” katanya.
Kepala Dinas Dikpora Dompu Drs  Muhibbudin MSi, ketentuan sertifikasi adalah aplikasi nasional, yang artinya pemegang aplikasi itu dari LPMP, Dan untuk data guru sudah diserahkan melalui kiriman   aplikasinya pada LPMP, yakni terakhir ditentukan pada tanggal 31 Maret lalu.(Tim.06)

Peringatan   HUT  Dompu ke 196, Meriah

    Dompu,  Koran Timur.-

 Upacara hari jadi  Dompu ke 196 Senen (11/ 4) lalu, berlangsung meriah, upacara yang dihelat di lapangan Pandopo di hadiri Gubernur NTB dan Wakil Gubernur, Bupati Bima dan wakil Bupati Bima, wakil Walikota Bima  dan jajaran Muspida, pejabat sipil, Polri , TNI.
Gubernur NTB  KH Zainul Majdi, dalam sambutannya mengatakan pembangunan baru akan bisa  dilaksanakan jika kondisi di daerah kondusif  baik lingku-ngan  maupun  di bidang politik, sosial, sehingga program program  pemba-ngunan akan tercipta dan berjalan lancar.
Ia meminta jika terjadi persoalan di daerah agar di selesaikan dengan musyawarah  bersama  para leding  sector di daerah, aga tercipta suasana kondusif, sedangkan khusus pembangunan yang dilakukan di wilayah Dompu Gubernur memberikan apresiasi atas prestasi  yang diraih Kabupaten Dompu  peningkatan sangat  sigkifikan  baik di bidang pertanian, peternakan maupun di bidang perikanan dan kelautan.
KH Zainul Majdi, MA mengharapkan agar peme-rintah kabupaten Dompu melaksanakan program pem-bangunan yang terintegrasi terutama di bidang pertanian, peternakan dan perikanan, di mana kabupaten Dompu memi-liki potensi yang cukup besar di bidang tersebut.
Sementara Bupati Dompu Drs H. Bambang M yasin, menuturkan  dengan hari jadi Dompu ke 196, diharapkan akan memperkuat ketahanan eko-nomi rakyat melalui  program “ PIJAR” menuju Dompu yang mandiri dan religius. “Secara implicit dan eksplisit peringatan ini menjadi  tepat untuk mengugah, kesadaran dan tanggung jawab dalam menga-wal pembangunan daerah ini,” katanya.
Bambang mengingatkan bahwa cita cita mewujudkan  Kabupaten  Dompu, yang  Aman, Damai, sejahteraah, Agamais dan ber martabat, tidak pernah terjadi  bila masih ter sisa rasa dendam dan saling mencurigai di antara kita.    Dengan landasan kebersamaan , kekeluargaan, keterbukaan dan salin menghormati.
 Bupati Mengajak seluruh element mari kita mengalakkan suasanah Dialogis dan silatuh rahmi, agar sirna berbagai kebekuan yang mungkin terjadi selama ini. “Mari Kita buat  lembaran baru untuk menyo-ngsong hari esok yang penuh dengan ke damaian, serta untuk terus memberikan  yang terbaik bagi kemajuan daerah tercinta ini,” ajaknya.  
Bupati meminta  seluruh  komponen Masyarakat Dompu, khususnya para petani, nelayan dan peternak, terus bekerja keras melalui program PIJAR ini, karena program tersebut telah terlaksana dengan baik, hal itu dapat di “BUKTIKAN“ dengan apre-asesi pemerintah pusat, memberikan konfendecial dengan   mengutuskan wakil menteri  dan yang didampingi  beberapa pejabat eselon I  kementrian, serta gubernur NTB  bersama  Wagub,  hadir di kabupaten Dompu dalam rangka panen raya.
Bambang mengharap-kan semua elemen  bersama-sama  lebih meni-ngkatkan program PIJAR agar dapat memberikan manfaat yang luas bagi kehidupan masyarakat Dompu demi peningkatan ekonomi rakyat menuju masyarakat Dompu yang sejahteraah dan  ter-ciptanya masyarakat yang religius. (Tim.06)

Jumat, 14 Januari 2011

Diduga Mal Praktek RSUD Bima dilaporkan ke Polisi

Kota Bima, Korantimur.-
Diduga telah melakukan mal praktek tiga perawat RSUD Bima dilaporkan ke polisi oleh kelurag pasien, peristiwa itu terjadi Selasa (11/1) lalu di RSUD Bima. seorang pasien asal Desa Laju Kecamatan Langgudu Anir Niwati (13) harus meregang nyawa karena keslahan perawat yang salah memberi obat. anak dari pasangan Ilyas dan Nurwahida ini sebelumnya telah dirawat di rumah sakit tidak terlihat parah.
keluarga korban, Ismail,  mengatakan dirinya sengaja melpoarkan tiga orang perawat tersebut karena dinilai telah menyalahi dan lalai dalam tugas yang berimbas pada meninggalnya Anir.